Penasaran Tradisi Seserahan Pernikahan Adat Sunda? Simak Ulasannya Berikut Ini, Jangan Sampai Terlewat!
tradisi seserahan pernikahan adat sunda--
DISWAY JOGJA - Pernikahan merupakan fitrah bagi manusia yang ada di dunia. Kegiatan sakral yang melibatkan dua anak manusia ini tak lepas dari tradisi seserahan pernikahan.
Tradisi seserahan pernikahan menjadi bagian penting sebelum proses pernikahan berlangsung. Uniknya setiap suku yang ada di Indonesia sendiri memang memiliki adat yang berbeda beda.
Nah kali ini kita akan membahas tradisi seserahan dalam adat Sunda yang menarik untuk diketahui. Adat sunda mengenal istilah neundeun omong atau menyimpan omongan.
Neundeun Omong atau menyimpan omongan yaitu rangkaian acara, dimana pihak keluarga calon pria mengunjungi orang tua pihak perempuan dalam rangka memutuskan dan meminta izin dalam menentukan tanggal lamaran.
BACA JUGA : Unik dan Punya Cerita, Berikut 6 Jenis Seserahan Pernikahan Adat Betawi! Simak Ulasan Lengkapnya Disini
Kemudian setelah dilaksanakan prosesi nendeun omong, maka dilakukan prosesi lamaran. Dalam budaya Sunda berbeda dengan budaya yang lainnya, pernikahan adat sunda bukan acara tukar cincin ataupun tunangan.
Tradisi Seserahan adat Sunda adalah sebuah tradisi yang diwariskan turun temurun dari para leluhur. Prosesi tersebut memang bagian dari ritual yang biasa dilakukan menjelang pernikahan.
Untuk proses seserahan sendiri biasanya dilakukan beberapa waktu sebelum melaksanakan pernikahan. Dalam adat Sunda sendiri prosesi seserahan biasanya dilakukan tiga hari atau seminggu sebelum menjelang pernikahan
Setelah menjalani proses seserahan biasanya kedua calon pengantin tidak diperkenankan untuk bertemu sampai pada hari pernikahan. Hal tersebut untuk menjaga diri calon pengantin dari hal-hal yang tidak diinginkam sampai pada hari pernikahannya.
Nah berikut ini merupakan isi perlengkapan tradisi seserahan pernikahan adat Sunda. Simak smapi tuntas ya!
1. Perlengkaan Ibadah
Perlengkapan ibadah menjadi hal yang wajib ada dalam tradisi seserahan pernikahan. Ini karena agama merupakan tiang dari sebuah keharmonisan rumah tangga seseorang.
Dengan penuh keyakinan bahwa menjalankan rumah tangga sebagai bentuk ibadah, maka rumah tangga akan terasa lebih indah dan harmonis. Perlengkapan ibadah ini nantinya akan menjadi bekal bagi calon mempelai wanita agar kelak menjadi pendamping yang selalu berpegang kembali kepada Tuhan dalam menjalankan bahtera rumah tangga mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: