Hujan Semalam, 7 Kecamatan di Brebes Terendam Banjir
TERENDAM - Sejumlah lokasi di Kabupaten Brebes terendam banjir. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -
BREBES, DISWAYJOGJA - Tujuh kecamatan di Kabupaten Brebes terendam banjir, Senin, 26 Februari 2024. Bencana alam ini terjadi setelah hujan deras selama beberapa jam pada Minggu malam, 25 Februari 2024.
Badan Penanggulangam Bencana Daerah (BPBD) Brebes hingga Senin sore ini masih melakukan inventarisir lokasi-lokasi yang terdampak banjiir.
BPBD Brebes mencatat, tujuh kecamatan itu di antaranya di wilayah selatan Brebes. Antara lain, Kecamatan Salem dan Bantarkawung. Wilayah tengah, Kecamatan Larangan, Jatibarang dan Songgom. Kemudian wilayah utara, Kecamatan Brebes dan Wanasari.
BACA JUGA:Desa Kaligayam dan Prupuk Utara Margasari Tegal Kembali Kebanjiran
Banjir tersebut terjadi setelah hujan deras di kawasan selatan Brebes pada Minggu malam. Akibatnya, Sungai Pemali meluap dan airnya menggenangi desa-desa di sepanjang daerah aliran sungai.
”Sejak semalam hujan deras, sehingga Bendung Notog limpas sampai 4 meter lebih. Ini limpasan paling besar selama 30 tahun terakhir. Dari laporan petugas, ada tujuh kecamatan yang tergenang banjir,” kata Kepala BPBD Brebes Nuhsy Mansur, Senin, 27 Februari 2024.
Pihak BPBD Brebes bersama relawan lain terus melalukan penanganan di daerah-daerah bencana. Termasuk evakuasi warga ke tempat pengungsian dan membuat dapur umum untuk para korban.
”Kami fokus evkuasi menyelamatkan nyawa warga, dievakuasi ke lokasi aman,” tandas Nuhsy Mansur.
BACA JUGA:BPBD Kabupaten Tegal Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir di Suradadi
Dari tujuh kecamatan ini, terparah yakni Kecamatan Jatibarang. Di Kecamatan tersebut, ada empat desa yang terendam banjir. Yaitu Bojong, Kebogadung, Buaran, Kedung Tukang dan Rengas Bandung.
Kemudian disusul dengan Kecamatan Wanasari. Meliputi Desa Jagalempeni, Glonggong, Sidamulya, Lengkong, dan Si salam.
Di wilayah Kecamatan Larangan, banjir menggenangi empat desa, meliputi Wlahar, Pamulihan, Kedungbokor, dan Rengaspendawa. Hingga Senin sore, banjir juga masih menggenangi pemukiman warga karena sungai Pemali saat ini masih meluap.
Bahkan jalur Jatibarang-Ketanggungan tepatnya di Desa Rengaspendawa sementara ditutup dan tidak bisa dilewati. Banjir juga menutup jalur utama Brebes-Jatibarang. Ketinggian di ruas jalan ini mencapai 50 sampai 70 cm. ”Rumah warga di Jatibarang banyak terendam. Kemudian jalan utama Brebes - Jatibarang juga tertutup air sehingga tidak bisa dilewati kendaraan kecil,” kata Kapolsek Jatibarang, AKP Budi Suparyoto.
BACA JUGA:48 Rumah Terdampak Bencana Tanah Bergerak di Sirampog Brebes, 4 Rusak Parah
Salah seorang warga Desa Kedung Tukang, Kastori mengatakan, air mulai masuk jam 06.00 pagi. Banjir ini akibat limpasan dari tanggul sungai Pemali dan Gondang. Limpasan ini menyebabkan ratusan rumah di desa ini terendam banjir. ”Dari jam enam pagi air masuk dari tanggul. Ratusan rumah terendam,” kata warga.
Sementara itu, untuk mengantisipasi banjir semakin meluas, sejumlah lokasi disiapkan untuk tempat pengungsian. Saat ini Masjid Bojong, di Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang yang sudah diisi oleh pengungsi warga desa setempat.
Selain Masjid Bojong, sejumlah lokasi juga disiapkan untuk pengungsian. Misalnya GOR Sasana Adhi Karsa. Tempat tersebut disiapkan jika banjir makin meluas di wilayah Brebes kota.
”Kalau untuk saat yang sudah ada pengusirnya yakni di Masjid Bojong, Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang. Kalau sampai saat ini masih aman. Tapi, GOR kami disiapkan untuk tempat pengungsiaan jika banjir meluas,” ungkap Kepala BPBD Brebes, Nuhsy Mansur.
Selain lokasi itu, lanjut Nuhsy, tempat lain yang akan dijadikan lokasi tempat pengungsian jika meluas yakni, SD Negeri 03 Jagalampeni. Lokasi ini untuk tempat pengungsiaan jika banjir di wilayah Desa Gloggong dan Jagalampeni meluas.
Kemudian, ada juga Masjid Nurul Hidayah Siasem telah disiapkan untuk tempat pengungsian jika banjir meluas di wilyah Desa Siasem, Sidamulya dan Desa Wanasari.
”Sedangkan SMP Muhammadiyah Sawojajar jika disiapkan jika banjir di Desa Kaliwlingi dan Sawojajar meluas. Dan ini untuk memudahkan tempat teman-teman yang anggota BKO (Bawah Kendali Operasi) agar tidak bingung,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk penanganan banjir Brebes, pihaknya telah melakukan rapat kordinsi dengan Forkompimda. Termasuk, arahan dari Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar yang menginstruksikan anggota BPBD untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
”Termasuk dengan Dinas Sosial juga sudah menyiapkan dampur umum di BPBD agar mudah didistribusikan,” pungkasnya.
Selanjutnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes, Juwita Asmara mencatat, ada 20 sekolah SD dan SMP yang terendam banjir. Di belasan sekolah tersebut kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan karena ruang kelas tidak bisa digunakan.
Sekolah tersebut tersebar di empat kecamatan dan untuk tiga kecamatan lainnya masih dalam pendataan. Untuk Kecamatan Wanasari, meliputi SDN Jagalempeni 04, SDN Jagalempeni 05, SDN Jagalempeni 03, SDN Glonggong 01, SDN Glonggong 02, SDN Lengkong 02. Kemudian Kecamatan Jatibarang meliputi SDN Kedungtukang 01, SDN Kedungtukang 02, SDN Bojong 02.
Di Kecamatan Bantarkawung, meliputi SDN Kebandungan 02, SMPN 7 Satu Atap Bantarkawung, SMPN 5 Satu Atap Bantarkawung, SMPN 3 Satu Atap Salem, SMPN 6 Satu Atap Salem, dan SMPN 4 Satu Atap Paguyangan. Untuk Kecamatan Brebes, sekolah terendam banjir meliputi SDN Pemaron 02 dan 03, SDN Terlangu 02 dan 03, serta SMPN 5 Brebes.
”Untuk hari ini dan besok siswa belajar di rumah karena ruang kelas tidak bisa digunakan,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: