Camat Margadana Kota Tegal Ajak Warga Perantau Pulang Mencoblos di Pemilu 2024
SOSIALISASI - Camat Margadana Ary Budi Wibowo menyampaikan sosialisasi kepada warga perantauan yang ada di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. -DOK.-
TEGAL, DISWAYJOGJA - Dari empat kecamatan di Kota Tegal, partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang terendah adalah di Kecamatan Margadana, yaitu 62, 85 persen. Sementara di tiga kecamatan lainnya sudah di atas 80 persen.
Penyebabnya, karena sekitar 30 persen dari 63.193 penduduk Kecamatan Margadana berada di daerah perantauan saat hari pencoblosan.
Mereka sebagian besar membuka usaha warteg dan tidak bisa mudik untuk memberikan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kondisi ini menjadi perhatian Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Orang nomor satu di Kota Bahari ini menginstruksikan agar partisipasi pemilih di Kecamatan Margadana bisa ditingkatkan pada Pemilu 2024 ini.
BACA JUGA:Sejarah Kue Keranjang Setiap Tahun Baru Imlek, Bulat Merupakan Suatu Simbol dari Kebersamaan
”Kami berharap bisa mensukseskan Pemilu dengan aman, kondusif, dan partisipasi maksimal,” ujar wali kota saat memberikan sambutan dalam acara Sosialisasi Penguatan Partisipasi Pemilih dalam Mensukseskan Pemilu dan Pilkada Tahun 2024 dengan mengundang keluarga pengusaha warteg di Pendapa Kecamatan Margadana, Rabu, 24 Januari 2024.
Menindaklanjuti instruksi wali kota, Camat Margadana Ary Budi Wibowo bersama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Tegal Budi Saptaji dan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal bergerak mensosialisasikannya langsung kepada warga perantauan yang ada di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024.
Sosialisasi tersebut diadakan di Hotel IBIS Senen Jakarta Pusat dengan mengundang seratus orang dari Komunitas Warung Tegal, Paguyuban Pedagang Warung Tegal Mandiri, Grup Curhat Warung Tegal, Koordinator Wilayah Warteg Kharisma Bahari Jabodetabek, para pedagang lamongan, ayam bakar, warung kopi, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Liburan Wisata Terbaru 2024 di Villa Guci Tegal? Ada Private Pool Air Panas Alami, Cobain Kuy!
”Kami mengajak seluruh warga Kecamatan Margadana yang ada di perantauan untuk memanfaatkan momentum Pemilu 2024 ini dengan pulang ke rumah agar bisa memberikan hak suaranya secara langsung di TPS,” kata Camat Margadana Ary Budi Wibowo yang memberikan sosialisasi bersama para lurah se-Kecamatan Margadana.
Tidak hanya berhenti di situ, Ary dan para lurah kembali mengajak warga perantauan untuk pulang mencoblos saat menghadiri undangan kegiatan rutin bulanan yang diselenggarakan Warteg Kharisma Bahari Grup di Gunung Putri Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/2). Kegiatan rutin bulanan ini dihadiri sekitar seratusan orang.
”Terima kasih kepada semua warga yang sudah hadir, kami kembali memohon kesadarannya agar bisa memanfaatkan momentum Pemilu untuk pulang ke rumah memberikan hak suara,” ucap Ary.
BACA JUGA:Trip Liburan Hemat? Wisata Terbaru 2024 di Semarang, Beneran Menginap Cuma Rp100 Ribuan?
Sementara Kepala Bakesbangpol Budi Saptaji dalam paparannya menyampaikan, Pemilu Serentak 2024 memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota akan dilaksanakan 14 Februari 2024 dan Pilkada Serentak 2024 memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota 27 November 2024.
Sehubungan upaya peningkatan partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pilkada, menurut Budi, merupakan tanggung jawab stakeholder dan seluruh elemen masyarakat. Yakni antara lain penyelenggara Pemilu dan Pilkada, partai politik, Pemerintah, sekolah atau perguruan tinggi, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat.
Masyarakat juga bisa berpartisipasi dengan memantau penghitungan suara di TPS, menyaksikan pelaksanaan penghitungan suara di luar TPS, menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan, dan atau kesalahan dalam pelaksanaan penghitungan suara kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Kemudian, mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS melalui saksi peserta Pemilu atau pengawas Pemilu yang hadir apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Terakhir, berpartisipasi dalam sosialisasi Pemilu, pendidikan bagi pemilih, survei atau jajak pendapat tentang Pemilu, dan penghitungan cepat hasil Pemilu.
Budi mengungkapkan, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi semua pihak dalam mengedukasi dan memberikan pemahaman mendapatkan akses dan menggunakan sumber informasi Pemilu yang akurat dan valid, memahami prosedur Pemilu yang benar serta menggunakan hak pilih dengan benar, memilih berbasis ide, gagasan, dan program, terbebas dari berbagai intimidasi.
”Kami mengajak seluruh masyarakat memantau dan mengawasi pelaksanaan tahapan Pemilu. Kemudian mendorong melaporkan kecurangan atau pelanggaran yang terjadi. Perlu akses pelaporan yang mudah, murah, sederhana, memberikan perlindungan dan rasa aman pada pelapor dan saksi, serta tidak ada intervensi politik terhadap penegakan hukum Pemilu,” ujar Budi.
Budi mengungkapkan, warga harus memberikan suaranya dalam Pemilu karena dengan memilih maka menandakan kedewasaan berfikir dan bersikap. Kemudian, berpartisipasi menentukan arah bangsa, belajar bertanggung jawab sebagai warga negara, dan menghapus stigma generasi yang abai terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Untuk itu kami berharap bisa mengajak saudara dan tetangga untuk ke TPS melakukan pencoblosan,” ujar Budi.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Tegal Thomas Budiono menyampaikan, sebagai warga negara yang baik, termasuk warga Kota Tegal yang ada di perantauan, harus berperan aktif dalam pembangunan demokrasi. Salah satu peran strategisnya dengan ikut serta dalam pesta demokrasi yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Thomas mengemukakan, memilih pemimpin yang baik merupakan sebuah hal yang dianjurkan dalam agama apapun. “Karena itu kepada warga perantauan, khususnya pengusaha warteg untuk bisa pulang ke kampung halaman bersama karyawannya untuk mengikuti pesta lima tahunan yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang,” ungkap Thomas.
Selain menjemput bola dengan melakukan sosialisasi secara langsung di Jakarta dan Bogor untuk mengajak warga perantauan mencoblos, Kecamatan Margadana juga siap mengadakan TPS unik, sesuai dengan arahan wali kota. TPS unik yang akan didirikan di wilayah Kecamatan Margadana rencananya berbentuk warteg, yaitu di Kelurahan Krandon.
Dengan segala upaya yang dilakukan diharapkan mampu mendongkrak partisipasi pemilih di Kecamatan Margadana pada Pemilu 2024 ini, paling tidak bisa menyamai tiga kecamatan lain yaitu di atas 80 persen. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: