Suhu Politik dan Pilpres Memanas!! Masyarakat Brebes Dibekali Tips Ciptakan Pemilu Damai

Suhu Politik dan Pilpres Memanas!! Masyarakat Brebes Dibekali Tips Ciptakan Pemilu Damai

KOMPAK - Narasumber kompak foto bersama peserta Forum Diskusi Publik Jaga Perdamaian dan Toleransi Bangsa Dalam Pemilu 2024.-Syamsul Falaq/ RATEG-

BREBES, DISWAY JOGJA - Untuk mendinginkan panasnya suhu Politik jelang pilpres, masyarakat Kabupaten Brebes dibekali tips menciptakan Pemilihan Umum 2024 yang damai dan berintegritas. Sebab, pesta demokrasi lima tahunan menjadi cerminan memilih presiden, wakil presiden dan anggota legislatif.

Ajakan tersebut, disampaikan anggota DPR RI Andi Najmi Fuaidi dalam Forum Diskusi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi, Senin (29/1) di Hotel Anggraeni Jatibarang.

Dalam paparannya, Andi Najmi menyoroti banyaknya gempuran isu dan hoax bermunculan dalam masa kampanye. Bahkan, sejak digelar 23 November 2023 lalu hingga 10 Februari mendatang.

BACA JUGA : Mantan Komisioner KPU di Jateng Bentuk Lembaga Independen untuk Demokrasi Indonesia LIDINA

Terlebih, tantangan nyata saat ini masyarakat diajak ikut secara langsung dalam kampanye terbuka. Sehingga, masyarakat harus paham makna dari Pemilu itu sendiri. 

"Bangsa Indonesia sudah sepakat NKRI, dengan sistem demokrasi melalui Pemilu. Karenanya, mari kita ciptakan Pemilu yang damai. Tidak ada perpecahan, saling menghargai dalam perbedaan pilihan," ungkapnya di hadapan peserta forum yang berasal dari Tegal dan Brebes tersebut.

Forum diskusi publik jelang Pemilu 2024, lanjut Andi, sengaja mengusung tema Jaga Perdamaian dan Toleransi Bangsa Dalam Pemilu 2024. Tujuannya, mengajak masyarakat memahami Pemilu secara langsung sekaligus lebih melek literasi politik.

BACA JUGA : Lapangan, Stadion dan GOR Boleh Untuk Kampanye Terbuka, Alun-alun Brebes Dilarang!!

Diskusi publik tersebut, juga menghadirkan dua narasumber lain. Yakni, Dr Niken Rosarita Widiastuti dan Muamar Riza Pahlevi. 

Narasumber sekaligus mantan Ketua KPU Brebes dua periode Muamar Riza Pahlevi menjelaskan, politik dalam Pemilu sangat dinamis. Sebab, pasangan capres-cawapres dan partai politik yang bertarung berkampanye sangat ketat. Artinya, melakukan kampanye dan startegi yang dipakai untuk memenangkan Pemilu.

BACA JUGA : Gus Miftah Ajak Pelajar SMK Pusponegoro Jatibarang, 'Ngaji Wawasan Kebangsaan' Agar Tidak Mudah Terprovokasi

"Fakta sekarang, politik itu sangat dinamis dan semua bisa terjadi. Dukung mendukung dan pindah partai bisa saja berubah, semua bebas bersaing dengan cara yang sehat," terangnya.

Muamar Riza Pahlevi menambahkan, masyarakat tidak perlu baperan dalam menyikapi Pemilu sekarang. Justru, masyarakat harus menyambut dengan riang gembira. Tak perlu saling membenci atau pun menjatuhkan hanya karena beda pilihan. 

"Jangan terbawa perasaan saat memilih, biasa saja. Mereka yang dia atas juga santai kok. Intinya, cermati rekam jejak sebelum memilih dan menentukan pilihan," pungkasnya yang sekarang aktif di Lembaga Independen untuk Demokrasi Indonesia (LIDINA). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: