Waspada, BPBD Pemetaan Lokasi, 69 Desa di Brebes Rawan Bencana Banjir dan Longsor
MENGECEK - Petugas BPBD Brebes mengecek jembatan yang rawan putus akibat luapan sungai di wilayah selatan Brebes. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -
BREBES, DISWAYJOGJA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes melakukan pemetaan lokasi rawan bencana saat musim hujan. Dari pemetaan itu, ada 69 desa di 13 kecamatan yang harus diwaspadai karena rawan terjadi bencana. Bencana banjir dan longsor rawan terjadi di puluhan desa tersebut. Untuk banjir rawan terjadi di wilayah tengah dan utara, sedangkan banjir rawan terjadi di wilayah selatan.
BACA JUGA:Hadapi Pemilu dan Kerawanan Bencana, Linmas Desa Dapat Pelatihan Peningkatan Kapasitas
Sub Kordinator Kedaruratan BPBD Brebes Rismanto mengatakan, saat musim hujan ini, bencana banjir dan longsor rawan terjadi di Kabupaten Brebes. Hasil dari pemetaan BPBD Brebes, lokasi rawan bencana berada di 69 desa yang tersebar di 13 kecamatan. "Hasil dari pemetaan, total ada 69 desa yang rawan terjadi bencana banjir dan longsor," katanya, Rabu (6/12).
BACA JUGA:100 Relawan Muda Latihan Siaga Bencana di GOR Sasana Krida Adhi Brebes
Rismanto menjelaskan, total ada 24 desa yang rawan terjadi bencana banjir. Puluhan desa tersebut tersebar di 7 kecamatan, di antaranya Kecamatan Ketanggungan ada Desa Ketanggungan, Padakaton, Dukuhturi, Cikeusal Lor dan Desa Buara. Kemudian, Kecamatan Losari, Desa Karangsambung, Bojongsari, Babakan dan Desa Pekauman. Kecamatan Banjarharo, Desa Banjaharjo. Kecamatan Jatibarang, Desa Bojong dan Desa Kedungtukang.
BACA JUGA:Antisipasi Bencana Longsor, Warga Bantarkawung Gotong Royong Membuat Parit-parit Air
Kecamatan Brebes, Desa Terlangu, Kelurahan Brebes, Tengki dan Desa Kaliwlingi. Kecamatan Wanasari, Desa Lengkong, Sidamulya, Siasem, Jagalempeni, Pesantunan dan Desa Sawojajar. Dan Kecamatan Bantarkawung, Desa Bantarkawung dan Desa Kebandungan.
BACA JUGA:Ingin Lepas dari Jeratan Hutang Pinjol? Simak 5 Tips Jitu Ini, Dijamin Hidupmu Jadi Lebih Tenang
Sementara 46 desa di 7 deda rawan terjadi bencana longsor di antaranya Kecamatan Ketanggungan ada Desa Sindangjaya, Kecamatan Banjarharo, Desa Bandungsari, Kecamatan Jatibarang, Desa Kalipucang. Kecamaran Bantarkawung Desa Terlaya, Tambakserang, Banjarsari, Cinanas, Jipang, Legok, Bantarkawung dan Karangpari. Kecamatan Sirampog, Desa Dawuhan, Kaligiri, Igirklanceng, Sridadi, Batursari, Mlayang, Plongpong, Mendala, Buniwah, Wanareja, Manggis.
BACA JUGA:Sangat Rugikan Finansial, Inilah 4 Tips Agar Terhindari dari Pinjol Ilegal yang Meresahkan
Kecamatan Salem Desa Ciputih, Bentarsari, Pabuaran, Banjaran dan Pasir Panjang. Kecamatan Tonjong, Desa Galuh Timur, Kutamendala dan Desa Kalijurang. Selanjutnya, Kecamatan Paguyangan, Desa Ragatunjung, Winduaju, Cilibur, Pandansari, Wanatirta dan Desa Taraban. Kecamatan Bumiayu, Desa Jatisawit, Dukuhturi, Kalinusu, Pruwatan, Langkap, Bumiayu dan Desa Kalierang. Kecamatan Larangan, Desa Pamulihan.
"Kalau untuk bencana banjir, biasanya sering disebabkan oleh luapan sungai yang ada di desa setempat. Selain itu, karena tanggul kritis, pintu saluran buang yang rusak, kemudian tidak ada tanggul di wilayah permukiman juga menjadi penyebab terjadinya banjir," lanjutnya.
BACA JUGA:Kamu Harus Tau Berikut Ini Adalah Spesifikasi Mobil Daihatsu Sigra! Ada 6 Pilihan Warna Lho!
Sedangkan untuk longsor, lanjutnya, penyebabnya adalah intensitas curah hujan selama musim penghujan. Selain itu, hujan yang mengakibatkan Sungai Cibesole di Desa Sindangjaya mengalami peningkatan debit air Dan mengikis tebing sungai dan pondasi jembatan. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam beraktivitas selama musim penghujan.
”Masyarakat kami himbau untuk berhati-hati, jika ada bencana atau apapun itu bisa melaporkan ke desa atau langsung ke kami," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: