Jelang Nataru di Kota Tegal, Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di Pasar Dipantau

Jelang Nataru di Kota Tegal, Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di Pasar Dipantau

PEMANTAUAN PSAT - Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Tegal memantau keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di Pasar Pagi Kota Tegal, Selasa (5/12/2023).-K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL -

TEGAL, DISWAYJOGJA - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal menerjunkan dua tim untuk memantau keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang dijual di pasar-pasar tradisional. Hari pertama, pemantauan dilakukan di Pasar Randugunting, Pasar Martoloyo, Pasar Pagi, dan Pasar Sumurpanggang.

BACA JUGA:Puncak Arus Mudik dan Balik Saat Nataru 2023 di Jogja, Diperkirakan Pada Tanggal Ini

Menjelang Nataru, kami ingin memastikan PSAT bebas dari pestisida, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Kepala DKPPP Kota Tegal Sirat Mardanus melalui Kepala Bidang Pangan Haryoto didampingi Analis Ketahanan Pangan Muda Rahayu Agustina usai melakukan pemantauan PSAT di Pasar Pagi, Selasa (5/12/2023).

BACA JUGA:Merek HP Mahal yang Paling Dicari Orang Karena Kecanggihan dan Statusnya!

DKPPP mengambil sampel PSAT yang dibeli langsung dari para pedagang. PSAT yang dijadikan sampel seperti cabai merah, cabai rawit, tomat, bawang merah, daun bawang, dan lainnya, yang rawan menggunakan pestisida. Selanjutnya, sampel diuji dengan metode rapid test di Kantor DKPPP, di mana, hasilnya akan diteruskan kepada pedagang.

BACA JUGA:Harga Mobil Pikap Terbaru Toyota Hilux Champ, Apakah Bisa dibilang Murah?

“Jika terdeteksi positif mengandung pestisida, akan diteruskan kepada pedagang agar menginformasikan kepada penjual asal pangan tersebut,” terang Analis Ketahanan Pangan Muda Rahayu Agustina.

BACA JUGA:Harga Toyota Agya dan Honda Brio Terbaru Hadir Di Kelas Yang Sama, Ini Perbandingan!

Selain cabai merah, cabai rawit, tomat, bawang merah, dan daun bawang, DKPPP juga mengambil sampel beras untuk mengetahui mengandung pemutih atau tidak, dengan dikirim ke laboratorium untuk dicek kadar cemaran logam beratnya. Dari pemantauan yang dilakukan sejak awal tahun, DKPPP belum pernah menemukan pangan yang terdeteksi positif mengandung zat berbahaya.

BACA JUGA:Stabilkan Harga Pangan, Pemkab Tegal Gelar Gerakan Pangan Murah

DKPPP tetap mengimbau seluruh masyarakat untuk memastikan kebersihan pangan yang dibeli sebelum dikonsumsi. “Sebelum dikonsumsi agar dicuci terlebih dulu, jangan langsung dimasak. Kebersihan pangan harus benar-benar dipastikan, ujar Rahayu. Selanjutnya, pemantauan hari kedua akan dilakukan ke Pasar Kraton, Pasar Langon, Pasar Bandung, dan Pasar Krandon. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: