Miris, Nenek Berusia 85 Tahun Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot

Miris, Nenek Berusia 85 Tahun Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot

SEBATANG KARA - Nenek Wartini tinggal sebatang kara di rumahnya yang tidak layak huni di Desa Dukuhtengah Kecamatan Ketanggungan. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA – Seorang nenek bernama Wartini harus hidup sebatang kara di gubuk reyot di Desa Dukuhtengah, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Untuk menyambung hidupnya, nenek berusia 85 tahun hanya bisa mengandalkan belas kasihan para tetangga. Dia pun menghabiskan sisa umurnya di gubuk reyot berlantai tanah peninggalan orang tuanya.

BACA JUGA:6 Merk TV Terbaik 2023 dan Terlaris di Indonesia, Siapa Saja Merknya? Ini Dia!

Wartini tinggal di gubuk reyot yang nyaris roboh dimakan usia, dengan bagian atap ditopang bambu. Rumah tanpa jendela ini separuh berdinding bata merah yang sudah lapuk. Bagian atas dinding bata, terdapat dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan kondisi atapnya bolong-bolong dan sering bocor saat turun hujan.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Mesin Cuci Low Watt 1 Tabung Terbaik, Baju Bersih Listrik Aman, Yuk Cek Apa Saja Mereknya!

Ditemui di rumahnya di RT 07/RW 04, Desa Dukuhtengah, Wartini tak bisa banyak diajak berbincang. Dia mengalami gangguan pendengaran mengingat usianya yang sudah senja. Dia pun tak bisa banyak beraktivitas di rumahnya, sehingga para tetangga sering datang ke rumah untuk menjenguk dan memberinya makan.

BACA JUGA:Cek Harga dan Promo Menariknya, Tecno Phantom V Flip 5G Resmi di Rilis

Di rumah itu, terdapat kasur lusuh yang menjadi tempat tidurnya. Barang-barang perabotan di rumahnya nampak berantakan tak tertata. Untuk dapur menyatu dengan tempat tidurnya. Sedangkan untuk keperluan mandi, para tetangga telah membuatkan tenda MCK di samping rumah Wartini. Warga pun telah membuatkan saluran air untuk keperluan nenek Wartini.

BACA JUGA:Resmi Dirilis, Harga Murah dan Terjangkau Advan Sketsa 3 cuma Rp 1.999.000 Saja!

Ketua RT 07/RW 04, Desa Dukuhtengah Toni Rosela, 44, mengatakan, aktivitas sehari-hari nenek Wartini hanya makan dan tidur di rumahnya. Wartini tinggal sebatang kara di rumahnya karena hingga masa tuanya, ia belum pernah menikah. Sedangkan saudaranya sudah meninggal dunia, dan keluarga yang tersisa hanya keponakannya yang saat ini tinggal di Bandung.

BACA JUGA:Mau Pakai Paylater? Pertimbangkan 4 Hal Penting Ini Sebelum Menyesal

”Untuk makan setiap hari dari warga. Kadang masak sendiri di rumah. Orangnya masih sehat tapi pendengaran terganggu,” kata Toni Rosela, Minggu (3/11).

Toni menyebut, nenek Wartini mendapat bantuan dari pemerintah, berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Pihaknya juga sudah mengusulkan bantuan rehab rumah namun tak bisa direalisasikan, karena tanah rumah yang ditinggali bukan lagi miliknya. Toni berharap, pemerintah bisa membantu Wartini. Sebab, usianya yang sudah tua dan terlalu berisiko tinggal sebatang kara di rumahnya.

BACA JUGA:Simak Tips Mudah Cairkan Saldo Limit Shopee Paylater ke Berbagai Dompet Digital: OVO, DANA dan juga GOPAY

”Sebenarnya rumah ini sudah dijual oleh keponakannya, tapi nenek Wartini tidak tahu. Jadi tetap ingin tinggal di sini. Tapi kalau tinggal di sini sendirian, risikonya tidak ada yang tahu,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: