Cegah Bencana, Bupati Tegal Umi Azizah dan Perhutani Reboisasi Hutan Lindung

Cegah Bencana, Bupati Tegal Umi Azizah dan Perhutani Reboisasi Hutan Lindung

TANAM POHON - Bupati Tegal Umi Azizah bersama ADM/KKPH Pekalongan Barat menanam pohon di kawasan hutan lindung Dukuh Sawangan Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Senin (20/11).-YERI NOVELI/RADAR SLAWI -

SLAWI, DISWAYJOGJA - Maraknya perambahan hutan lindung di Lereng Gunung Slamet mendapat respons cepat dari Bupati Tegal dan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat.

BACA JUGA:Perambahan Hutan Lindung Gunung Slamet, DPRD Brebes Desak Perhutani Perketat Pengawasan

Lahan kritis akibat pembabatan hutan sporadis di kawasan hutan lindung yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Tegal, luasnya kini sudah mencapai 48 hektare. Untuk mencegah terjadinya bencana alam, Pemkab Tegal bersama Perhutani langsung melakukan reboisasi di hutan lindung tersebut. Tepatnya di Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Kawasan Hutan di Gunung Slamet Kabupaten Tegal Terbakar, 42 Relawan Berusaha Padamkan

Tak hanya Bupati Tegal, penanaman pohon ini juga dihadiri Kepala Divre Perhutani Jateng yang di wakili Kasi Keamanan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jateng yang di wakili kepala CDK wilayah V Tegal, Kepala BPDAS Pemali Jratun, Komandan Kodim 0712 Tegal dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Tegal serta pejabat lainnya.

BACA JUGA:Kebakaran di Hutan Gunung Slamet Akhirnya Padam

Menurut Bupati Umi, lahan kritis seluas 48 hektare tersebut kini terkonversi menjadi lahan pertanian, khususnya kentang. Sementara area hutan produksi yang juga terkonversi, luasnya mencapai ratusan hektare.

BACA JUGA:Reboisasi KPT Brebes, 150 Tanaman Buah dan Akasia Ditanam

Perambahan hutan ini sudah mencapai ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut atau sekitar 5,5 kilometer jaraknya dari puncak Gunung Slamet. ”Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan,” kata Umi Azizah, di sela-sela sambutannya, dalam acara Pencanangan Gerakan Penanaman Kembali Hutan Lindung, di Dukuh Sawangan Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa, Senin (20/11/2023).

Dia mengemukakan, upaya melestarikan alam tidak hanya akan memberikan manfaat bagi manusia, tetapi juga untuk seluruh makhluk hidup. Kepedulian terhadap lingkungan ini akan menjaga keseimbangan ekosistem. Jika satu spesies mengalami gangguan atau punah, hal ini dapat mengakibatkan dampak berantai pada organisme lainnya, termasuk manusia.

Hutan yang lestari tentunya dapat memberikan oksigen, kesejukan, mensuplai air bersih, memberikan kayu, ranting, serta habitat bagi berbagai spesies. Air bersih dan tanah yang subur adalah aset berharga yang perlu dijaga, dirawat, agar dapat dimanfaatkan oleh generasi ke generasi mendatang.

Umi menyebut, pencanangan ini tidak hanya sekedar seremonial belaka. Tapi juga menanamkan rasa solidaritas yang mendalam untuk senantiasa bersama-sama menjaga kelestarian alam.

”Prinsipnya, harus berani melawan segala bentuk perusakan lingkungan terutama eksploitasi hutan alam yang berlebihan. Pohon, air, dan tanah bukanlah objek yang pasif dan bukan pula hak mutlak manusia semata untuk mengeksploitasinya. Hutan adalah makhluk hidup, berjiwa, dan bertumbuh yang selalu memberi tujuan dasar, yakni menyokong kehidupan manusia sepanjang hayat," tegasnya.

Umi mengajak seluruh masyarakat agar dapat menjaga kelestarian kawasan hutan dari ulah oknum ataupun pemodal yang semata-mata mengejar keuntungan materi. Khususnya warga Dukuh Sawangan harus berani menolak permintaan mereka para pemodal komoditas kentang yang seolah tidak peduli dengan dampak kerusakan alam.

Ruang gerak mereka sudah dibatasi di Jawa Barat, jangan sampai mereka membuka ruang di kaki Gunung Slamet ini. ”Mulai hari ini, kita harus komit untuk menghentikan laju deforestasi dan berkomitmen kuat untuk menjaga dan memulihkan lahan hutan yang sudah terkonversi menjadi lahan pertanian ini,” tegasnya.

Sementara, Administratur / Kepala KPH Pekalongan Barat Haris Setiana menjelaskan bahwa dalam rangka merehabilitasi hutan lindung ini dilakukan gerakan penanaman hutan.  Tujuannya, untuk mengembalikan fungsi ekosistem, serta kesuburan tanah dan menjadikan kawasan penyangga air untuk melindungi sumber mata air di wilayah tersebut.

Pada tahap awal, dilakukan penanaman seluas 10 hektare dengan jumlah pohon yang ditanam sebanyak 4.400 plances ditambah dengan rumput gamami Umami. Pohon yang ditanam meliputi Rasamala, tanaman afrika, aghatis, damara, suren dan juga kopi.

Selain di wilayah Kabupaten Tegal, pihaknya juga menanam pohon di kawasan hutan lindung Kabupaten Brebes, pada Sabtu (18/11). ”Luas lahan yang kita tanami sekitar 20 hektare," ucapnya.

Kepala Dinas LHK Provinsi Jateng melalui Kepala CDK Wilayah V Tegal Suhirin menambahkan, dari data yang tercatat, kerusakan hutan lindung seluas 154 hektare. Rinciannya, 106 hektare di wilayah Kabupaten Brebes dan 48 hektare di Kabupaten Tegal.

Dia meminta, kerusakan hutan ini jangan sampai terjadi lagi. Karena itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan lindung. ”Hutan ini untuk mencegah terjadinya bencana banjir atau tanah longsor,” tandasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: