Yuk Simak Ini dia Alasan Warga Negara RI tidak bisa Berbahasa Belanda Meski Sudah Lama Dijajah!

Yuk Simak Ini dia Alasan Warga Negara RI tidak bisa Berbahasa Belanda Meski Sudah Lama Dijajah!

Yuk Simak Ini dia Alasan Warga Negara RI tidak bisa Berbahasa Belanda Meski Sudah Lama Dijajah!--

DISWAY JOGJA - Beberapa negara bekas jajahan seperti Malaysia dan Singapura fasih berbahasa bekas pemerintahan jajahannya. Hal ini berbeda dengan orang Indonesia yang tidak mewarisi kefasihan berbahasa asing. Namun, pengaruh Belanda terhadap bahasa ini terletak pada banyaknya kata serapan bahasa Indonesia yang dipinjam dari bahasa Belanda.

Meskipun jangka waktu yang cukup lama di bawah penjajah Belanda, mayoritas warga negara Indonesia tidak memiliki kemampuan berbahasa Belanda. Artikel ini akan membahas alasan mengapa fenomena ini terjadi, meskipun Indonesia telah lama dijajah oleh Belanda.

kata serapan masuk ke dalam bahasa Indonesia dalam empat cara: adopsi, adaptasi, penerjemahan, dan penciptaan. Sedangkan bahasa Indonesia sendiri tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang telah lama digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca).

 BACA JUGA:Golkar dan PAN Deklarasi Dukungan ke Prabowo, Begini Respon Ganjar

1. Pembatasan Akses Pendidikan

Selama masa penjajahan, akses pendidikan untuk warga pribumi sangat terbatas. Pendidikan yang disediakan oleh pemerintah kolonial biasanya berfokus pada memelihara tenaga kerja yang terampil untuk melayani kepentingan kolonial, bukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa asing. Bahasa Belanda mengajarkan terutama kepada orang-orang pribumi yang akan bekerja dalam administrasi kolonial atau menjadi penerjemah, sementara mayoritas penduduk tidak memiliki akses serupa.

 

2. Penguasaan Bahasa Pribumi Lebih Penting

Di tengah keterbatasan pendidikan, masyarakat pribumi lebih fokus pada penguasaan bahasa daerah mereka sendiri. Bahasa lokal merupakan alat komunikasi sehari-hari dan juga penting dalam mempertahankan budaya dan identitas suku. Akibatnya, mayoritas warga negara Indonesia lebih memilih untuk menguasai bahasa-bahasa lokal daripada berinvestasi dalam pembelajaran bahasa Belanda.

 

3. Pembatasan Sosial dan Budaya

Penjajahan Belanda juga didukung oleh kesulitan sosial dan budaya yang mengisolasi orang pribumi dari lingkungan berbahasa Belanda. Orang pribumi sering dihindarkan dari peluang untuk berinteraksi dengan orang Belanda atau bahasa Belanda di luar lingkungan kolonial. Pembatasan ini menciptakan perpecahan yang kuat antara komunitas kolonial dan masyarakat pribumi.

 

4. Pemberontakan dan Gerakan Nasionalisme

Seiring berjalannya waktu, pemberontakan dan gerakan nasionalisme berkembang di Indonesia. Orang-orang Indonesia mulai menyadari perlunya mempertahankan identitas dan bahasa nasional mereka. Bahasa Belanda menjadi simbol penjajah dan ketidaksetaraan, sehingga mayoritas orang Indonesia enggan mempelajarinya.

 

5. Munculnya Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu

Proses perjuangan kemerdekaan Indonesia membantu memperkuat posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang inklusif dan pemersatu. Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi negara yang diadopsi oleh berbagai suku dan etnis di seluruh Indonesia. Hal ini mengurangi insentif bagi orang Indonesia untuk belajar bahasa Belanda.

 BACA JUGA:5 Promo HUT RI Kemerdekaan, Ternyata KAI ada Promo Juga Loh Simak Jangan Sampai Ketinggalan!

6. Kurangnya Kebutuhan Praktis

Seiring dengan globalisasi dan perubahan tata bahasa internasional, bahasa Belanda kehilangan relevansinya sebagai bahasa global yang harus dipelajari. Bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional utama, lebih sering dipraktikkan oleh warga negara Indonesia dalam komunikasi lintas budaya dan dalam bisnis dunia.

 BACA JUGA:Ini dia 3 Teks Doa Malam Tirakatan Tanggal 17 Agustus 2023 Untuk Merayakan HUT RI ke 78

Kesimpulan

Meskipun Indonesia telah lama dijajah oleh Belanda, mayoritas warga negaranya tidak memiliki kemampuan berbahasa Belanda. Hal ini dapat dijelaskan oleh berbagai faktor, termasuk kesulitan akses pendidikan, fokus pada bahasa pribumi, kesulitan sosial dan budaya, serta perubahan dinamika global. Bahasa Belanda telah dilindungi oleh Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang kuat dan mencerminkan semangat persatuan dan identitas bangsa Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: