Migren Menyerang? Ini 5 Gejala dan Cara Menanganinya, Kamu Wajib Tau!
Migren biasanya menyebabkan nyeri kepala yang berdenyut pada sisi kepala, meskipun pada beberapa kasus, nyeri bisa menyerang pada kedua sisi--
Disway Jogja - Migren adalah jenis sakit kepala yang tergolong dalam gangguan neurologis. Neurologis merujuk pada bidang ilmu kedokteran yang berfokus pada studi tentang sistem saraf dan gangguan neurologis yang terjadi dalam otak, sumsum tulang belakang, saraf perifer, dan sistem saraf otonom.
Ini adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit parah dan berdenyut di sekitar satu sisi kepala atau di seluruh kepala. Migren seringkali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia), dan bunyi (fonofobia). Serangan migren bisa sangat mengganggu dan dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Migren juga merupakan jenis sakit kepala yang bisa sangat mengganggu dan menyakitkan. Meskipun tidak ada obat ajaib untuk menyembuhkan migren, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi gejala dan mengurangi frekuensi serangan.
Gejala dan ciri-ciri migren meliputi:
1. Nyeri kepala parah
Migren biasanya menyebabkan nyeri kepala yang berdenyut pada sisi kepala, meskipun pada beberapa kasus, nyeri bisa menyerang pada kedua sisi.
2. Mual dan muntah
Banyak orang yang mengalami migren juga merasakan mual dan muntah selama serangan.
3. Sensitivitas terhadap cahaya dan suara
Orang dengan migren cenderung menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terang dan suara keras selama serangan.
4. Gangguan penglihatan
Beberapa orang mengalami gangguan penglihatan seperti kilatan cahaya atau bintik-bintik sebelum atau selama serangan.
5. Aura
Sebagian orang dengan migren mengalami apa yang disebut aura. sebelum serangan, yang dapat termasuk perubahan penglihatan seperti cahaya berkedip atau garis melengkung, kesemutan di wajah atau tangan, atau kesulitan berbicara.
Meskipun penyebab migren belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam kemunculan kondisi ini. Pemicu migren bisa berbeda bagi setiap individu dan bisa termasuk stres, perubahan hormon, pola makan, perubahan cuaca, kurang tidur, dan banyak faktor lainnya.
Migren bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Jika Anda mengalami migren yang sering atau parah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi pengobatan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi migren:
1. Identifikasi Pemicu
Cobalah untuk mengidentifikasi pemicu migren Anda, seperti makanan tertentu, stres, kurang tidur, perubahan hormon, atau cahaya terang. Dengan mengetahui pemicu, Anda dapat menghindarinya atau mengelolanya dengan lebih baik.
2. Perhatikan Pola Makan
Hindari makanan atau minuman yang dapat memicu migren, seperti kafein, alkohol, makanan olahan, MSG, dan pemanis buatan. Pilih makanan sehat dan seimbang, dan pastikan Anda tidak melewatkan makanan, karena kelaparan juga dapat menjadi pemicu migren.
3. Olahraga Teratur
Lakukan olahraga secara teratur untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan. Namun, hindari aktivitas fisik yang terlalu intens selama serangan migren.
4. Atasi Stres
Latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan emosional, sehingga dapat mengurangi risiko serangan migren.
5. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman
Upayakan untuk berada di lingkungan yang tenang dan nyaman selama serangan migren. Cobalah mengurangi cahaya terang dan suara bising.
6. Istirahat yang Cukup
Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, karena kurang tidur dapat memicu serangan migren.
7. Minum Cukup Air
Pastikan Anda terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air setiap hari.
8. Gunakan Kompres Dingin
Letakkan kompres dingin di area kepala yang sakit untuk membantu meredakan rasa sakit dan peradangan.
9. Konsultasi dengan Dokter
Jika serangan migren Anda sering terjadi atau sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan rekomendasi pengobatan yang sesuai.
Ingatlah bahwa setiap individu mungkin memiliki respons yang berbeda terhadap pengobatan dan strategi pengelolaan migren. Selalu penting untuk berbicara dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran medis yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: