Bupati Sleman Meminta Aparat Kepolisian Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Suporter PSS Tri Fajar Firmansyah
Proses pemakaman suporter PSS Sleman Tri Fajar Firmansyah. Foto: JPNN.com --
SLEMAN (Disway Jogja) - Ratusan orang hadir di rumah duka Tri Fajar Firmansyah, suporter PSS Sleman, Rabu (3/8).
Tri Fajar Firmansyah menjadi korban pengeroyokan berbarengan dengan peristiwa keributan suporter di sejumlah titik di Yogyakarta, pada Senin (25/7) lalu.
Nyawa Tri Fajar tak tertolong meskipun sempat menjalani operasi bagian kepala di RSUP Hardjolukito dan dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (2/8).
Fajar merupakan suporter PSS Sleman yang tergabung dalam kelompok Brigata Curva Sud (BCS) dari komunitas BTCY.
BACA JUGA:2 Pelaku Penganiayaan Tri Fajar Bukan Suporter, Polres Sleman: Hanya Kejadiannya Bersamaan
Selain kerabat dan suporter PSS Sleman, turut hadir di rumah duka Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Seusai menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, Kustini meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan itu.
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang menimbulkan korban dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Sepak bola itu untuk membangun persatuan, bukan saling menghancurkan," kata Kustini, Rabu (3/8).
Menurut dia, seluruh suporter adalah saudara, terlepas adanya perbedaan klub yang didukung. Keprihatinan atas kejadian tersebut juga disampaikan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
"Saya secara pribadi mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalkan mas Fajar, salah satu warga kita dan juga sebagai kawan kita di suporter PSS Sleman," kata Danang Maharsa saat menghadiri prosesi pemakaman.
BACA JUGA:PSS Sleman Berduka, Tri Fajar Firmansyah Akhirnya Meninggal Dunia
Danang Maharsa menyampaikan duka tersebut kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.
Terkait proses hukum, Danang berharap kasus ini dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Kematian Fajar bertepatan dengan peristiwa keributan suporter di sejumlah titik di Yogyakarta.
Saat itu, rombongan suporter Persis Solo melintasi Kota Yogyakarta untuk mendukung tim kesayangan mereka berlaga di Magelang, Jawa Tengah.
Hadirnya suporter Persis Solo menjadi pemicu pecahnya keributan di beberapa lokasi, mulai dari Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jalan Affandi Gejayan Sleman, serta kawasan Jombor.
Semula, Fajar diduga sebagai salah satu korban dalam keributan tersebut. Akan tetapi, polisi mengungkapkan bahwa penganiayaan terhadap Fajar tidak berkaitan dengan keributan suporter.
Petugas dari Polres Sleman telah membekuk dua orang terduga pelaku penganiayaan terhadap Fajar.
Dua pelaku tersebut berinisial FDAP (26) warga Depok, Sleman dan AC (24) warga Piyungan, Bantul.
BACA JUGA:Seto Nurdiyantoro Ingin PSS Sleman Belajar dari Permainan Saat Melawan Rans Nusantara
KBO Sat Reskrim Polres Sleman Ipda M Safiudin mengatakan korban bersama temannya sedang asyik menongkrong di sekitar Mirota Kampus Babarsari.
"Tiba-tiba dari arah barat datang beberapa rombongan dengan mengendarai sepeda motor," kata Ipda M. Safiudin pada Rabu (3/8).
Di saat itu pula terjadi penyerangan terhadap korban hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Polisi saat ini masih membutu lima orang lainnya yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn