ISPA Meledak di Sleman, 94 Ribu Kasus, Ancaman Nataru Mengintai Anak Sekolah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Cahya Purnama, saat memberikan keterangan kepada media terkait lonjakan kasus ISPA di Sleman, di Kantor Dinas Kesehatan Sleman, Jumat (5/12/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : Waspada Musim Pancaroba, Sleman Catat Lonjakan ISPA
BACA JUGA : WJNC 2025 Dibatalkan, Dispar Kota Yogyakarta Pastikan 15 Event Tetap Semarakkan Bulan Oktober
“Perlu diperhatikan adalah penyebarannya yang cepat, terutama bagi mereka yang memiliki komorbid, seperti penyakit jantung, asma, stroke, atau anemia. Pada orang dengan kondisi tersebut, infeksi pernapasan bisa lebih parah dibandingkan orang sehat,” imbuhnya.
Peralihan musim biasanya memicu peningkatan kasus karena perubahan cuaca ekstrim menurunkan daya tahan tubuh. Virus atau bakteri influenza menjadi lebih mudah menyerang masyarakat.
“Peralihan musim biasanya membuat kasus meningkat karena perubahan cuaca ekstrim menurunkan daya tahan tubuh. Virus atau bakteri influenza menjadi lebih mudah menyerang,” sebutnya.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan pola hidup sehat untuk mencegah penyebaran ISPA.
“Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga gizi seimbang, serta menerapkan pola hidup sehat,” tambahnya.
BACA JUGA : Januari Hingga Oktober 2025, Dinkesda Brebes Temukan 126 Kasus Baru HIV/ AIDS
BACA JUGA : Tambah Raharjo Ditunjuk Plt Kadinkesda Brebes Gantikan Ineke Tri Sulistyowaty, 10 Kepala Puskesmas Diisi Plt
Kasus ISPA terjadi hampir di semua usia, terutama pada kelompok dengan mobilitas tinggi.
Sekolah dan tempat kerumunan menjadi area berisiko tinggi karena penyebaran bisa berlangsung sangat cepat.
“Misalnya, di sekolah, jika satu anak terkena, penyebarannya bisa cepat. Tempat-tempat perumunan menjadi area risiko tinggi,” lanjutnya.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga kebersihan, dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala ISPA.
Langkah ini diharapkan mampu menekan penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat selama musim peralihan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: