Wamenkes: Jogja Jadi Contoh Penanganan TBC Berbasis Kolaborasi Lintas Sektor
Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus (depan kiri), di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu (29/11/2025), menilai Yogyakarta sebagai contoh nasional dalam penanganan TBC berbasis kolaborasi lintas sektor. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Benjamin Paulus Octavianus, menilai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) layak menjadi contoh nasional dalam penanganan tuberkulosis (TBC) berbasis kolaborasi lintas sektor.
Benjamin menyebut penanganan TBC kini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah, mengingat Indonesia berada di posisi kedua dunia dengan jumlah kasus TBC tertinggi.
“Sebanyak 10 persen kasus TB dunia ada di Indonesia. Karena itu pemerintah memutuskan harus melakukan pemberantasan TB secara masif,” ujarnya saat kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberculosis di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu (29/11/2025).
Dia menjelaskan, pemberantasan TBC merupakan program kedua dari delapan program hasil cepat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, setelah program pemberian makan bergizi massal bagi 82 juta masyarakat.
BACA JUGA : TBC Masih Mengganas, 1.161 Kasus Ternotifikasi di Kota Yogyakarta Sepanjang 2025
BACA JUGA : Waspada Penyakit Musim Hujan, Kasus Influenza dan Leptospirosis Naik di Yogyakarta
Dalam kunjungan tersebut, Benjamin memuji langkah DIY yang dinilai berhasil memadukan berbagai unsur dalam penanganan TB.
“Di Jogja ada kolaborasi lintas sektor. Ada dinas kesehatan, dinas pariwisata, TNI, masyarakat, sampai Kraton yang membuka tempatnya untuk pemeriksaan. Lebih dari 500 orang diperiksa hari ini,” jelasnya.
Dia menegaskan, model kolaborasi ini akan menjadi contoh nasional dan berpeluang diterapkan di daerah lain.
“Setiap daerah punya kelebihan. Apa yang baik di Jogja bisa kita implementasikan di wilayah lain,” tuturnya.
Wamenkes mengungkapkan pemerintah tengah menyiapkan revisi Keputusan Presiden terkait pemberantasan TBC. Jika sebelumnya hanya melibatkan 15 kementerian, kebijakan baru akan mengikutsertakan 31 kementerian dan lembaga.
BACA JUGA : Leptospirosis Meningkat di Sleman, Tercatat 82 Kasus 9 Dinyatakan Meninggal
BACA JUGA : 7 Orang Meninggal Akibat Leptospirosis, Hasto Siagakan Kedaruratan dalam Pelayanan Kota Yogyakarta
Menurutnya, penanganan TB tidak bisa dipandang sebagai tugas sektor kesehatan semata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
