Parkir Liar Masih Jadi Kendala dalam Uji Coba Malioboro Full Pedestrian 1–2 Desember

Parkir Liar Masih Jadi Kendala dalam Uji Coba Malioboro Full Pedestrian 1–2 Desember

Seorang wisatawan tengah berfoto di kawasan Malioboro saat penerapan bebas kendaraan bermotor dan full pedestrian pada Selasa (7/10/2025), kini Pemkot Yogyakarta memberlakukan full pedestrian pada pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

Kekhawatiran para pelaku usaha terkait potensi penurunan jumlah pengunjung dinilai berhasil diantisipasi melalui sosialisasi sejak awal November.

Sebagian besar pedagang telah diberikan kartu akses untuk menjangkau titik-titik parkir yang tersedia.

BACA JUGA : Edukasi Wisatawan Soal Kebersihan, Pemkot Yogyakarta Siapkan Fasilitas Baru di Malioboro

BACA JUGA : Renovasi Hotel Cagar Budaya di Malioboro Masuk Tahap Akhir, Sri Sultan Ingatkan Kualitas Detail

Fitria menegaskan bahwa Pemkot Yogyakarta belum memutuskan waktu penerapan pedestrian penuh secara permanen. Bahkan rencana penerapan saat high season seperti libur akhir tahun masih dipertimbangkan karena berpotensi menimbulkan limpahan kemacetan di kawasan sekitar.

“Harapannya dalam satu tahun ke depan, tetapi banyak pihak yang harus diyakinkan,” imbuhnya. 

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menuturkan bahwa penataan fasilitas pendukung seperti andong, becak, dan transportasi publik menjadi perhatian penting dalam skema pedestrian penuh.

Yetti menyebut penyelenggaraan Malioboro Culture Vibes yang digelar bersamaan dengan uji coba pedestrian merupakan langkah untuk menghidupkan kembali ruang publik dan menarik wisatawan, termasuk wisatawan asing.

BACA JUGA :  Naik Andong di Malioboro Kini Bisa Bayar Pakai QRIS, Dorong Digitalisasi Wisata Yogyakarta

BACA JUGA : Mulai Jam 5 Sore, Malioboro Menuju Kawasan Full Pedestrian dan Ramah Wisatawan

“Banyak potensi budaya yang bisa menjadi daya tarik pariwisata. Malioboro Culture Vibes menjadi momentum memperkuat citra Malioboro,” jelasnya. 

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara, menyambut positif pelaksanaan Malioboro Culture Vibes. Menurutnya, kegiatan tersebut mampu membuka ruang dialog antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam memperkuat sektor pariwisata.

“Harapannya bisa terus dilakukan supaya informasi-informasi tersampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa event seperti Malioboro Culture Vibes berpotensi besar mendatangkan wisatawan, namun pelaksanaannya harus didukung publikasi yang dilakukan lebih awal.

“Harapannya ini bisa diwartakan jauh sebelum penyelenggaraan sehingga memancing wisatawan datang ke Jogja,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: