Sleman Dorong Akreditasi Perpustakaan Sekolah dan Selamatkan Naskah Kuno, Menjaga Literasi dan Identitas
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, memberikan keterangan pers tentang akreditasi perpustakaan sekolah dan digitalisasi naskah kuno di Ruang Rapat Sembada, Kabupaten Sleman, Kamis (16/10/2025). --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) terus memperkuat komitmen dalam membangun budaya literasi dan menjaga warisan pengetahuan daerah.
Dua langkah strategis tengah dijalankan: mendorong percepatan akreditasi perpustakaan sekolah dan melakukan digitalisasi naskah kuno milik masyarakat Sleman.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi menjelaskan bahwa akreditasi perpustakaan sekolah menjadi indikator penting dalam menilai mutu layanan literasi dan manajemen pengetahuan di lembaga pendidikan.
"Akreditasi perpustakaan sekolah diberikan kepada sekolah yang memenuhi kriteria standar sebagaimana ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional,” katanya dalam jumpa pers bertajuk Keluarga Kuat, Generasi Sehat, dan Pemerintahan Tangguh di Ruang Rapat Sembada, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, proses akreditasi dilakukan oleh asesor dari Perpustakaan Nasional atau asesor bersertifikat yang telah ditunjuk secara resmi. Tahun ini, terdapat empat sekolah di Sleman yang tengah mengikuti proses tersebut, yaitu MTs Negeri 3 Sleman, MTs Negeri 10 Sleman, SMP Islam Al-Azhar II, dan SD Teladan Sleman.
BACA JUGA : Festival Literasi Bantul 2025, Perpustakaan Jadi Pusat Kreativitas dan Kehidupan Sosial
BACA JUGA : Dari Koran ke Disertasi: Rizky, Ibu Doktoral yang Temukan Semangat Belajar di Perpustakaan Sleman
"Kami mendorong sekolah-sekolah, baik MTs maupun SMP, untuk aktif melaksanakan akreditasi perpustakaan. Harapan kami, empat sekolah ini bisa menjadi contoh bagi yang lain,” jelasnya.
Ia menambahkan, akreditasi bukan sekadar penilaian administratif, tetapi juga bagian dari upaya membangun generasi pembelajar yang memiliki akses luas terhadap sumber bacaan yang berkualitas.
"Akreditasi akan berdampak pada peningkatan mutu layanan perpustakaan dan budaya literasi di sekolah. Ini menjadi bagian dari investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang cerdas dan berkarakter,” ujarnya.
Selain mendorong akreditasi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman juga sedang melakukan pengalihan media dan digitalisasi naskah kuno.
Banyak naskah milik masyarakat Sleman yang memiliki nilai sejarah tinggi, namun sulit dipahami oleh generasi muda karena ditulis dengan huruf Jawa Kuno atau Arab Pegon.
"Kami dibantu ahli dari Keraton Yogyakarta untuk menerjemahkan dan mendigitalisasi naskah-naskah tersebut. Ini penting, karena salah satu tugas kami adalah menyelamatkan warisan pengetahuan yang menjadi bagian dari identitas dan budaya Sleman,” tuturnya.
BACA JUGA : Setelah Dua Dekade Tertunda, Perpustakaan Sleman Siap Dibangun 2027
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: