Bupati Bantul Sebut Koperasi Desa Merah Putih Jadi Motor Pemerataan Ekonomi
Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih memberikan arahan dalam FGD Koperasi Desa Merah Putih di Aula Bank Bantul, Jalan Gajah Mada No.3, Senin (13/10/2025). --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : Sri Sultan: Ada 16 Model Koperasi di DIY Berbasis Potensi Lokal
Ia menuturkan, berdasarkan laporan Ketua Satgas KDMP, Ibu Fenty, kondisi di lapangan masih beragam. Ada koperasi yang sudah berjalan baik, ada pula yang masih stagnan, bahkan ada yang belum aktif sama sekali.
“Semua harus kita perhatikan dan kita bangkitkan kembali. Koperasi harus direvitalisasi, dihidupkan kembali sebagai sokoguru perekonomian bangsa,” tegasnya.
Revitalisasi KDMP ini mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Presiden menegaskan bahwa negara akan memberikan dukungan penuh terhadap gerakan ekonomi rakyat ini.
“Saking penting dan khususnya kebijakan ini, Presiden Prabowo menegaskan bahwa negara akan memberikan dukungan penuh,” pungkasnya.
Salah satu bentuk dukungan konkret itu adalah penyaluran langsung berbagai kebutuhan pokok melalui KDMP.
Gas melon dari pabrik Pertamina dan pupuk dari PT Pupuk Indonesia akan disalurkan langsung ke koperasi, tanpa melalui jalur panjang seperti pangkalan atau agen.
BACA JUGA : Ada 45 Koperasi Merah Putih di Kota Yogyakarta, Wawan Dorong Geliat Ekonomi Lokal
BACA JUGA : Menkop Budi Sebut Koperasi Desa Merah Putih Bantu Akses Permodalan Mulai Rp1 Miliar
Mekanisme baru ini diyakini akan memangkas rantai distribusi dan meningkatkan efisiensi di tingkat akar rumput. Namun, kebijakan tersebut juga memunculkan dinamika baru.
Ada pihak yang merasa diuntungkan, ada pula yang kehilangan posisi di rantai distribusi lama. Ia mengakui, perubahan besar memang tak pernah lepas dari gesekan, tetapi arah kebijakannya sudah jelas: untuk rakyat kecil.
“Yang penting adalah manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat desa. Itu tujuan utama KDMP, membangun ekonomi rakyat yang berdaulat,” tandasnya.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini dirancang agar perekonomian nasional benar-benar berpihak kepada masyarakat lapisan bawah.
“Presiden ingin agar kelompok masyarakat terbawah, dari desil 1 sampai desil 5, mendapat perhatian penuh. Salah satu instrumennya adalah melalui Koperasi Desa Merah Putih,” ucapnya.
Ia menerangkan, dalam klasifikasi Kementerian Sosial, desil 1 adalah kelompok termiskin, sementara desil 5 masih termasuk kategori rentan miskin. Karena itu, arah kebijakan KDMP difokuskan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka yang paling membutuhkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: