Salah Tangkap Remaja di Magelang: Hanya Cari Motor, Berujung Interogasi dan Kekerasan Polisi
Orangtua korban salah tangkap, Hana Edi Pambudi, saat menceritakan kronologi penangkapan anaknya di rumahnya di Kabupaten Magelang, Jumat (10/10/2025). --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BACA JUGA : Mahasiswa UNY Gelar Aksi Damai “Menjemput Ari”, Tuntut Keadilan dan Tuding Kriminalisasi Aktivis Kampus
BACA JUGA : MPBI DIY Gelar Aksi Solidaritas, Desak PHI Yogyakarta Tegakkan Keadilan bagi Buruh
Tak ada penjelasan lain. Pesan WhatsApp berikutnya pun tak dibalas. Hana dan istrinya hanya bisa menunggu dalam cemas. Barulah keesokan harinya, sekitar pukul 12 siang, ND pulang ke rumah.
“Saat itu saya sedang bekerja, jadi di rumah hanya ada ibunya. Anak saya bilang mau mengambil STNK dan BPKB untuk mengambil motor ke Polresta Magelang," jelasnya.
Sang ibu sempat menahan, meminta ND menunggu kepulangan ayahnya. Namun ND, yang masih berusia belasan tahun, bersikeras.
“Nggak usah, saya tanggung jawab sendiri,” imbuhnya sebelum berangkat bersama seorang teman.
Dengan membawa berkas STNK dan BPKB, ND menuju Polresta Magelang. Tapi ketika tiba di depan kantor polisi, keberaniannya mendadak surut.
Ia tidak berani masuk. Rasa takut yang sejak malam sebelumnya belum reda kembali menghantui.
BACA JUGA : Warga Yogyakarta Pecahkan Rekor MURI Lewat Aksi Setor Sampah Massal di 397 Titik
BACA JUGA : Aksi Bersihkan Sungai Code, Pemkot Yogyakarta Gandeng TNI dan Komunitas
“Karena masih kecil, dia takut. Dia cuma berdiri di luar kantor polisi, tidak tahu harus apa. Untung ada temannya yang kemudian menenangkan," sebutnya.
Begitu tiba di depan kantor polisi, ND didatangi seorang petugas. “Mau apa?” tanya polisi itu.
ND menjawab singkat, “Mau ambil sepeda motor,”
Petugas kemudian berkata, “Nggak apa-apa, masuk saja,” namun begitu ia melangkah ke dalam, ND justru langsung ditangkap dan dibawa ke sebuah ruangan.
“Anak saya disuruh duduk, lalu diinterogasi. Awalnya dia tidak mau mengaku karena memang tidak ikut demo anarkis. Tapi karena terus dipaksa, dia akhirnya dipukuli," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: