Salah Tangkap Remaja di Magelang: Hanya Cari Motor, Berujung Interogasi dan Kekerasan Polisi
Orangtua korban salah tangkap, Hana Edi Pambudi, saat menceritakan kronologi penangkapan anaknya di rumahnya di Kabupaten Magelang, Jumat (10/10/2025). --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
Hana menuturkan, putranya mengaku dipukul dengan tangan, helm, dan sandal bersol keras. Bahkan, setelah itu, ia dipindahkan ke ruangan lain, di mana ada sekitar lima polisi yang kembali menganiayanya.
BACA JUGA : Aksi Curanmor di Wilayah Kos Sleman, Polsek Depok Timur Tangkap Dua Pelaku dalam Sepekan
BACA JUGA : Lapangan Cubung Kulon Progo Jadi Saksi Kemegahan Jelajah Offroad IOF National Championship Final Round 2025
“Dia dipukul, dicambuk pakai sabuk polisi, dan terus ditekan agar mengaku melakukan hal yang tidak dia lakukan,” lanjutnya dengan suara bergetar.
Akibat kejadian itu, ND mengalami lebam di beberapa bagian tubuh dan trauma mendalam. Ia menangis saat menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya.
Hana berharap pihak kepolisian bertanggung jawab dan menyampaikan permintaan maaf terbuka atas perlakuan yang dialami anaknya.
“Kami tidak ingin balas dendam, hanya keadilan. Anak saya bukan pelaku kejahatan. Ia hanya ingin mengambil motornya kembali," pintanya.
Ia dan para orangtua lain kini menuntut permintaan maaf serta evaluasi menyeluruh agar peristiwa serupa tak terulang lagi.
Kasus dugaan salah tangkap dan kekerasan terhadap sejumlah remaja di Magelang kini tengah didampingi oleh LBH Yogyakarta.
BACA JUGA : Coach Ansyari Optimistis PSS Sleman Tampil Maksimal Lawan Deltras FC
BACA JUGA : Ibu Hamil Ikut Aksi Damai Tabuh Panci, Curhat Tak Mau Anaknya Jadi Korban MBG
Masyarakat menanti langkah kepolisian untuk menegakkan keadilan secara terbuka dan bertanggung jawab.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: