Cegah Sampah Tak Masuk Kota Jogja, Trash Barrier Dipasang di 4 Titik Sungai

Cegah Sampah Tak Masuk Kota Jogja, Trash Barrier Dipasang di 4 Titik Sungai

Petugas ulu-ulu sungai mengambil sampah yang terjaring di trash barrier yang dipasang di Sungai Winongo, di mana DLH Kota Yogyakarta memasang floating trash barrier sejumlah titik sungai. --Dok. DLH Kota YK

Setelah dipasang trash barrier sejak pertengahan Mei 2025, volume sampah yang diambil dari Sungai Code sekitar 200 kilogram per hari.

“Pengambilan sampah yang terjaring di trash barrier setiap hari. Sampah lalu dibawa ke depo sampah yang disepakati. Kami juga memberikan edukasi ke warga sekitar terkait fungsi trash barrier dan harapannya dijaga dan dipelihara masyarakat,” katanya.

BACA JUGA : Bupati Bantul Halim: Semua Sampah di Kota Yogyakarta akan Dikelola di Bantul

BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Hasto Pastikan Semua Depo Sampah dan TPS Bersih pada Pekan Depan

Selain itu, keberadaan trash barrier bisa juga mengurangi sampah yang terbawa di aliran sungai di bawahnya. Contohnya trash barrier yang dipasang di Sungai Code di selatan jembatan Sayidan, di mana dampaknya bisa mengurangi sampah yang terbawa ke dam Surokarsan.

"Pada tahap awal trash barrier baru dipasang di Sungai Code dan Winongo karena selama ini volume sampah kebanyakan dari sungai itu, terutama Sungai Code," imbuhnya.

DLH Kota Yogyakarta menargetkan akan memasang trash barrier di semua sungai di Kota Yogyakarta seperti Sungai Gajah Wong dan Sungai Manunggal.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menekankan Kota Yogyakarta harus memiliki lingkungan yang bersih agar sehat, di mana DLH Kota Yogyakarta telah memasang 4 trash barrier di sungai agar sampah tidak masuk ke aliran sungai di Kota Yogyakarta. 

BACA JUGA :  Anggarkan Rp5 Miliar Dana Keistimewaan, Pemkot Yogyakarta Bakal Bangun Rusunawa Empat Lantai

BACA JUGA : Kirab Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti Meriahkan HUT ke-78 Pemkot Yogyakarta

“Kita pasang barrier karena kita tidak mau air dari Sleman yang membawa sampah masuk kota. Kita jaring dulu supaya kalau masuk kota sudah tidak membawa sampah. Kita baru pasang barrier yang di hulu, nanti kemudian kita akan tindaklanjuti pasang barrier yang di hilir. Supaya jelas kalau ada sampah di sungai berarti itu sampah dari (warga) kota. Kita harus tegas,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: