Langkah Pengendalian Inflasi, Pemkot Yogyakarta Komitmen Jaga Kestabilan Harga dan Pasokan Barang Jelang HBKN
Pemkot Yogyakarta komitmen jaga kestabilan harga dan pasokan barang menjelang HBKN-Foto by warta.jogjakota.go.id-
JOGJA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan pasokan barang menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Langkah ini diambil guna mengantisipasi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi saat bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna mengendalikan inflasi dan memastikan distribusi bahan pokok tetap lancar.
“Kita semua memiliki tanggung jawab dalam menjaga kondisi perekonomian agar tetap stabil. Harapannya, inflasi di Kota Yogyakarta bisa terkendali sehingga tidak memberatkan masyarakat maupun pelaku usaha,” ujar Sugeng saat High Level Meeting (HLM) TPID Kota Yogyakarta di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (13/2).
Salah satu fenomena yang sering terjadi menjelang HBKN adalah meningkatnya permintaan masyarakat terhadap berbagai kebutuhan seperti bahan makanan dan sandang, yang berpotensi mendorong kenaikan harga.
BACA JUGA : Batal Transit di Gedung Agung, Kepala Daerah Terpilih Langsung Retreat ke Magelang
BACA JUGA : Cegah Penyebaran PMK, DP3 Sleman Gelar Vaksinasi Booster di 9 Kecamatan
Oleh karena itu, Pemkot Yogyakarta menerapkan beberapa langkah utama untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Tentu kita akan menjaga ketersediaan pasokan, melakukan pemantauan dan koordinasi dengan distributor, pemasok, serta produsen bahan pokok agar ketersediaan barang tetap aman. Selain itu, kerja sama dengan daerah penghasil bahan pangan terus diperkuat untuk mengurangi potensi kelangkaan. Kemudian memastikan lalu lintas distribusi barang berjalan tanpa hambatan,” ungkap Sugeng.
Inflasi Kota Yogyakarta Tahun 2024
Inflasi Kota Yogyakarta pada tahun 2024 tercatat sebesar 1,73 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3,17 persen.
Meski demikian, menjelang HBKN, tekanan inflasi berpotensi meningkat akibat lonjakan permintaan.
Menurut Sugeng, langkah mitigasi terus dioptimalkan agar kenaikan harga dapat dikendalikan dan aktivitas ekonomi tetap berjalan dengan baik.
Selain itu koordinasi lintas sektor akan terus diperkuat guna memastikan efektivitas kebijakan yang telah dirancang.
“Kami berharap dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, situasi ekonomi menjelang HBKN tetap terkendali sehingga semua pihak dapat menjalankan ibadah dan merayakan hari besar keagamaan dengan tenang dan nyaman,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: warta.jogjakota.go.id