Badan Pusat Statistik DIY Targetkan Angka Kemiskinan di 2025 Turun Sekitar 10 Persen

Badan Pusat Statistik DIY Targetkan Angka Kemiskinan di 2025 Turun Sekitar 10 Persen

Badan Pusat Statistik DIY targetkan angka kemiskinan di tahun 2025 turun 10 persen-Foto by Jogjapolitan-

JOGJA, diswayjogja.id - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat tingkat kemiskinan DIY pada September 2024 sebesar 10,40 persen.

Turun 0,43 poin persen dibandingkan Maret 2024, yang saat itu tingkat kemiskinan DIY mencapai 10,83 persen.

Dengan data tersebut, tercatat jumlah penduduk miskin di DIY pada September 2024 mencapai 430,47 orang. Mengalami penurunan 15,1 ribu orang dibandingkan Maret 2024.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana mengatakan jumlah dan persentase penduduk miskin di DIY turun dari waktu ke waktu.

Ia menyebut penurunan persentase kemiskinan DIY paling tajam se-Jawa selama 10 tahun terakhir.

“Walaupun persentase kemiskinan masih tinggi, jumlah jiwa miskin di DIY paling sedikit dibanding provinsi-provinsi lainnya,” katanya, Jumat (17/01/2025).

BACA JUGA : Hasan Nasbi Klaim Gelombang Kedua Program MBG Sudah Ada Perbaikan

BACA JUGA : Belajar Banyak Budaya Baru, Mahasiswa UIC College Lakukan Kunjungan ke Keraton Yogyakarta

Garis Kemiskinan DIY September 2024

Garis kemiskinan DIY pada September 2024 sebesar Rp 613.370 per kapita per bulan.

Rata-rata jumlah anggota rumah tangga di rumah tangga yaitu 4,32. Sehingga garis kemiskinan rumah tangga di DIY pada September 2024 sebesar Rp 2.649.758.

“Itu adalah pengeluaran untuk makanan dan non makanan, bukan pendapatan. Jadi bila pendapatan lebih, namun ditabung, tetapi pengeluaran tidak sampai garis kemiskinan (Rp 613.370 per kapita per bulan), maka dianggap miskin. Juga tidak dihitung aset yang dimiliki, seperti rumah, sawah, ternak, kendaraan, dan lain-lain,” sambungnya.

Target Utama Pemda DIY

Ia mengungkapkan ada tiga hal yang akan dilakukan Pemda DIY untuk mengentaskan kemiskinan, pertama adalah validasi data kemiskinan. Kemudian pemberdayaan masyarakat, dan ketiga pengurangan beban keluarga miskin.

Berbagai program akan digulirkan lintas sektor dan lintas jenjang pemerintahan.

“Dan yang paling penting adalah memberdayakan potensi masyarakat dan keluarga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: jogja.tribunnews.com