Sejumlah langkah mitigasi telah dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana, di antaranya koordinasi dengan pengelola destinasi dan desa wisata, termasuk memastikan rambu petunjuk arah, peringatan, serta peralatan keselamatan berfungsi baik.
Selain itu juga melakukan engawasan operasional bersama Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota agar sesuai SOP, melakukan pemantauan kondisi cuaca real-time melalui CCTV di destinasi wisata, serta pemantauan perkiraan cuaca dari BMKG serta penyampaian informasi berkala melalui JITV dan kanal resmi lainnya.
BACA JUGA : Hasto Wardoyo Tegaskan Malioboro Tidak Full Pedestrian, Rekayasa Lalin Bersifat Parsial
BACA JUGA : Kebijakan Malioboro Tanpa Kendaraan Dievaluasi, Pedagang Keluhkan Turunnya Transaksi
Dinas Pariwisata DIY mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak panik dan tetap melanjutkan rencana kunjungan akhir tahun.
“Keamanan, keselamatan, dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama. Semua potensi risiko ditangani sesuai prosedur mitigasi yang telah disiapkan,” tutur Imam.
Dia menambahkan, upaya mitigasi dan penanganan bencana dilakukan secara terpadu melalui koordinasi intensif seluruh pemangku kepentingan agar wisatawan dapat menikmati kegiatan wisata dengan aman dan nyaman.