Potensi Kemacetan hingga Bencana, 21 Pos dan 1.972 Personel Disiagakan saat Nataru 2025

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono memastikan seluruh rangkaian pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah disiapkan secara menyeluruh. 

Pengamanan mencakup potensi kerawanan Kamtibmas, ancaman bencana, hingga lonjakan wisatawan selama bulan Desember.

“Kita memastikan seluruh rangkaian pengamanan Nataru dapat berjalan dengan lancar untuk memelihara situasi Kamtibmas,” ujar Irjen Anggoro usai Rapat Forkopimda di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (10/12/2025).

Dia menjelaskan, seluruh stakeholder, mulai dari dinas terkait, BPBD, TNI, hingga pemerintah daerah, telah memetakan berbagai potensi kerawanan, termasuk cuaca ekstrem dan kemungkinan erupsi Gunung Merapi. 

BACA JUGA : Siaga Nataru, DPRD DIY Ingatkan UMKM dan Parkir Jangan 'Nuthuk Harga'

BACA JUGA : Tidak Ada Penutupan Malioboro Saat Nataru, Pemkot Yogyakarta Pastikan Titik Nol Tetap Dibuka

Persiapan lintas sektor ini dilakukan untuk memastikan pelayanan masyarakat selama libur akhir tahun berjalan aman.

“Semua potensi bencana, termasuk erupsi Gunung Merapi, sudah kami siapkan langkah antisipasinya. Keterlibatan Polri dan TNI juga sudah dibicarakan,” katanya. 

Dalam rakor yang sebelumnya dipimpin oleh Mendagri, Yogyakarta ditetapkan sebagai salah satu daerah dengan prediksi lonjakan wisatawan tertinggi pada masa Nataru. 

Hal ini berpotensi menimbulkan kemacetan, peningkatan kriminalitas, dan kepadatan di titik-titik wisata.

BACA JUGA : BBPOM Yogyakarta Temukan 64 Produk Pangan Bermasalah Jelang Nataru

BACA JUGA : Wali Kota Hasto Targetkan Depo Sampah Kotabaru Bersih sebelum Nataru

“Jogja adalah salah satu tujuan wisata. Kita prediksi akan muncul kemacetan lalu lintas, potensi kriminalitas, hingga dampak dari pembangunan jalan dan bertambahnya tempat wisata baru,” jelasnya. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polda DIY akan melaksanakan Operasi Lilin Progo 2025 yang merupakan operasi terpusat dari Mabes Polri. Operasi ini melibatkan TNI, Pemda, instansi terkait, serta masyarakat.

Sumber: