Dinas Pariwisata DIY Pastikan Tak Ada Penutupan Destinasi Meski Berpotensi Longsor

Dinas Pariwisata DIY Pastikan Tak Ada Penutupan Destinasi Meski Berpotensi Longsor

Kawasan kompleks Candi Ratu Boko, Prambanan, yang menjadi salah satu destinasi favorit di kawasan perbukitan, di mana Dinas Pariwisata DIY memastikan sejumlah titik destinasi di aman dikunjungi.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan seluruh destinasi wisata di wilayah yang berpotensi rawan tanah longsor tetap beroperasi normal. 

Merespons informasi yang berkembang mengenai kerawanan di sejumlah kawasan wisata, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menjelaskan isu soal potensi longsor tersebut berawal dari pemaparan dalam Forum Wartawan DPRD DIY pada 10 Desember 2025, dengan tema “Pariwisata Akhir Tahun di Tengah Cuaca Ekstrem.” 

Berdasarkan olahan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, terdapat tiga kawasan wisata yang memiliki potensi rawan longsor, yakni Perbukitan Menoreh, Pegunungan Sewu, serta Perbukitan Patuk–Imogiri.

Di wilayah tersebut, terdapat sejumlah destinasi wisata seperti Nglinggo–Tritis, Puncak Widosari, Puncak Suroloyo, Sendangsono, Embung Tonogoro, Desa Wisata Tinalah, Desa Wisata Jatimulyo, Nglanggeran, Goa Pindul, Kalisuci, Air Terjun Srigethuk, Goa Jomblang, Desa Wisata Wukirsari, kawasan Mangunan (Becici, Pengger), Imogiri, HeHa Sky View, hingga Bukit Bintang.

BACA JUGA : Antisipasi Cuaca Ekstrem, Dinas Pariwisata DIY Perketat SOP di Destinasi Berisiko

BACA JUGA : Antisipasi Cuaca Ekstrem, Dinas Pariwisata DIY Perketat SOP di Destinasi Berisiko

Imam menegaskan bahwa sejak 2023, kejadian longsor yang tercatat di destinasi wisata hanya terjadi di area parkir Tebing Breksi. 

Selebihnya, kejadian longsor tidak secara spesifik terjadi di dalam kawasan destinasi, sehingga tidak berdampak pada operasional wisata.

“Namun demikian, beberapa longsor di wilayah DIY memang berdampak pada kerusakan infrastruktur seperti jalan, sehingga bisa menghambat akses,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

Menurutnya, pemetaan kawasan rawan longsor merupakan langkah standar mitigasi bencana, dan bukan berarti destinasi tersebut tidak aman dikunjungi.

BACA JUGA : Cara Yogyakarta Promosikan Pariwisata Lewat Jogjavaganza 2025, Libatkan 60 Seller dan 30 Buyer

BACA JUGA : Pariwisata DIY Sumbang 34 Persen Ekonomi Daerah, Sri Sultan Dorong Berbasis Budaya dan Teknologi

Dinas Pariwisata DIY memastikan tidak ada penutupan destinasi wisata di kawasan tersebut. Operasional tetap berjalan seperti biasa dengan pengawasan intensif.

“Semua destinasi aman untuk dikunjungi dan aktivitas wisata dapat dilakukan seperti biasa,” kata Imam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait