YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mendatangi Balai Kota Yogyakarta untuk membahas dua isu utama, yakni rencana penutupan Malioboro untuk pedestrian dan perbaikan Jembatan Kewek.
Selain Sri Sultan, pertemuan dihadiri Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang berlangsung tertutup selama lebih dari tiga jam di Ruang Yudhistira, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (4/12/2025),
Sri Sultan mengungkapkan ada dua hal yang menjadi fokus pembahasan bersama Wali Kota Yogyakarta, yaitu penataan Malioboro dan kondisi Jembatan Kewek (Kerk Weg).
Keduanya dinilai membutuhkan penanganan bertahap, terutama karena berkaitan dengan ketersediaan anggaran.
BACA JUGA : Jembatan Kewek Dikaji Ulang, Pemkot Yogyakarta Fokus Pertahankan Fasad Heritage
BACA JUGA : Usia Lebih 100 Tahun, Jembatan Kewek Akan Diperbaiki? Ini Kata Sri Sultan
“Dua hal ini ya, satu menyangkut Malioboro, satu lagi soal Jembatan Kewek. Semua kan pakai dasar anggaran. Untuk sementara ini, untuk antisipasi, akan diperbaiki dalam konteks agar tidak membahayakan dari kemungkinan longsor atau semakin turun karena hujan,” ujar Sri Sultan usai pertemuan.
Menurutnya, perbaikan awal akan difokuskan pada upaya pencegahan risiko agar jembatan tidak semakin mengalami penurunan struktur. Sementara itu, penyusunan studi teknis dan perhitungan anggaran menyeluruh masih terus dilakukan.
Terkait pembiayaan, Sri Sultan menyebut bahwa Pemda DIY telah mengajukan dukungan anggaran dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Total kebutuhan anggaran perbaikan Jembatan Kewek disebut mencapai sekitar Rp19 miliar.
BACA JUGA : Jembatan Kewek Masuk Kategori Rusak Berat, Pemkot Yogyakarta Susun DED dan Ajukan Anggaran ke Pusat
BACA JUGA : Tidak Ada Penutupan Malioboro Saat Nataru, Pemkot Yogyakarta Pastikan Titik Nol Tetap Dibuka
“Pembiayaannya sudah kita sampaikan ke departemen APBN, yaitu PU. Total sekitar 19 (miliar). Enam miliar itu untuk paket penyangga. Kita berharap bisa dibantu APBN,” jelas Sri Sultan.
Sementara itu, untuk rencana penutupan Malioboro menjadi kawasan pedestrian penuh, Sri Sultan menegaskan kebijakan tersebut masih pada tahap identifikasi.
Uji coba yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, yakni pelarangan kendaraan melintas, dinilai penting untuk memetakan masalah di lapangan.