Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran 143 Detik, Ini Penjelasan BPPTKG

Selasa 25-11-2025,15:30 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Selasa (25/11/2025) siang. 

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan kejadian tersebut berlangsung pukul 13.52 WIB dengan visual gunung yang dominan berkabut.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menyampaikan bahwa awan panas tercatat memiliki amplitudo maksimum 57 mm dengan durasi 143 detik. Kejadian ini menambah rangkaian aktivitas Merapi yang hingga kini masih berada pada Level III atau Siaga.

“Aktivitas Merapi masih dalam status Siaga. Masyarakat kami minta tetap mematuhi rekomendasi yang berlaku,” ujar Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya.

BACA JUGA : Gunung Merapi Masih Siaga, BPPTKG: Suplai Magma Berlangsung dan Awan Panas Gugura Berpotensi Terjadi

BACA JUGA : Volume Kubah Merapi Bertambah, BPPTKG Sebut Potensi Awan Panas Tetap Tinggi

Berdasarkan laporan periode pengamatan 06.00–12.00 WIB, cuaca di sekitar Merapi terpantau mendung dengan angin bertiup tenang ke arah timur. 

Secara visual, puncak Merapi tertutup kabut dengan intensitas 0–III dan tidak teramati adanya asap kawah.

Dalam aspek kegempaan, BPPTKG mencatat guguran terjadi 6 kejadian dengan amplitudo 2–16 mm dan durasi 60,98–126,64 detik.

"BPPTKG menyatakan bahwa suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya guguran lava maupun APG di area potensi bahaya," jelasnya.

BACA JUGA : Merapi Erupsi Guguran Lagi Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

BACA JUGA : Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Kembali Meningkat, Awan Panas Guguran Capai 1,2 Kilometer

BPPTKG kembali menegaskan area yang wajib dikosongkan dari aktivitas warga yaitu sektor selatan–barat daya: Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km) dan sektor tenggara: Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).

"Lontaran material vulkanik berpotensi menjangkau radius 3 km jika terjadi erupsi eksplosif. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya,” terangnya.

Agus juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi APG dan lahar terutama saat hujan deras mengguyur kawasan puncak. Selain itu, masyarakat diminta mengantisipasi dampak abu vulkanik yang bisa mengganggu kesehatan maupun aktivitas harian.

Kategori :