Era AI Tantang Dunia Pendidikan, UNU Jogja Tekankan Kurikulum Berbasis Kemanusiaan

Senin 24-11-2025,19:45 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

SLEMAN, diswayjogja.id - Perkembangan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan (AI) dinilai membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. 

Di momen peringatan Hari Guru Nasional 25 November, guru disebut tengah berada pada fase penentu sejarah, ketika proses belajar-mengajar berlangsung di tengah gempuran digital, namun tetap dituntut menjaga nilai kemanusiaan, kebijaksanaan, dan adab dalam pendidikan.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Mustaghfiroh Rahayu, menyampaikan bahwa peran guru kini semakin kompleks. Tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing, menggerakkan, sekaligus menjadi penjaga nilai di tengah penetrasi digital yang semakin luas.

“Guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pelatihan yang berkelanjutan, komunitas belajar yang hidup, serta dukungan institusi yang nyata akan membuat guru tidak berjalan sendirian. Teknologi perlu diperlakukan sebagai sahabat, bukan beban, alat bantu, bukan pusat dari segalanya,” ujar Ayu dalam keterangan resmi, Senin (24/11/2025).

BACA JUGA : Wabup Sleman Tegaskan, Guru Hebat Kunci Generasi Berdaya Saing

BACA JUGA : Guru Sleman Unjuk Kreativitas dan Sportivitas di PORSENIJAR 2025

Ayu menjelaskan bahwa tantangan pendidikan di era digital bukan hanya soal perangkat dan koneksi, melainkan menjaga agar digitalisasi tidak mengikis identitas pendidikan itu sendiri.

“Kita memasuki masa ketika informasi melimpah, tetapi kebijaksanaan semakin langka. Ketika teknologi mampu mempercepat pembelajaran, tetapi sekaligus memperlebar jurang akses. Ketika kecerdasan buatan membantu, tetapi tidak pernah bisa menggantikan sentuhan kemanusiaan dalam mendidik,” paparnya.

Ia menekankan bahwa solusi pendidikan tidak bisa parsial. Literasi digital harus diperkuat, bukan hanya dari sisi kemampuan teknis, melainkan kemampuan memilah informasi, menjaga etika, serta membangun karakter.

“Kita perlu memastikan pemerataan akses agar tidak ada anak bangsa tertinggal hanya karena wilayah dan keadaan. Kurikulum harus mempersiapkan siswa menghadapi dunia digital, tetapi tetap menjadi manusia yang utuh di dalamnya,” tambahnya.

BACA JUGA : Manuskrip Fiqh al-Zakat Diteliti Ulang, UNU Jogja dan BAZNAS Hidupkan Warisan Ulama Nusantara

BACA JUGA : Hari Santri Nasional 2025, UNU Jogja Ajak Mahasiswa Tanamkan Empat Nilai Luhur KH Hasyim Asy’ari

Ayu menegaskan bahwa perubahan teknologi tidak boleh mengubah tujuan utama pendidikan.

“Teknologi akan berubah, tetapi misi pendidikan tetap sama, membentuk manusia yang beradab, berilmu, dan berakhlak. Di era digital sekalipun, nilai kebijaksanaan dan kemanusiaan harus menjadi nafas pendidikan,” tegasnya.

Dalam rangka Hari Guru Nasional, UNU Jogja sebelumnya menggelar Seminar Nasional Hari Guru 2025: Guru dan Pelajar Kreatif Menguasai Konten Digital di Kampus UNU Jogja, Sleman, Jumat (21/11/2025). 

Kategori :