Program MBG Dievaluasi, BGN Temukan Masalah Sanitasi di Dapur Sleman

Rabu 05-11-2025,19:35 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

SLEMAN, diswayjogja.id - Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi menyeluruh pasca dugaan kasus keracunan di beberapa dapur program Makan Bergizi Gratis  MBG di Sleman. 

Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN, Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha, menyebut operasional dapur yang terindikasi kasus sementara dihentikan hingga hasil laboratorium keluar.

“Sudah kami evaluasi, kami hentikan sementara sampai hasil lab keluar. Sekaligus kami perbaiki infrastruktur dan tingkatkan pelatihan bagi relawan dapur,” ujar Dadang di Sleman, Rabu (5/11/2025).

Dia menjelaskan, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan tidak semua kasus disebabkan oleh makanan dari dapur program. 

BACA JUGA : Sri Sultan Soroti Kasus Keracunan MBG di Gunungkidul, Masakan Tak Didinginkan Bisa Picu Bahaya

BACA JUGA : Ratusan Siswa Saptosari Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Bupati Endah Turun Tangan

Beberapa hasil laboratorium menunjukkan hasil negatif, sementara sebagian kecil ditemukan indikasi E. coli yang diduga berasal dari masalah sanitasi dan air.

“Dari ribuan penerima manfaat, hanya sekitar 10–30 orang yang terdampak di tiap dapur, bahkan sebagian besar tidak sampai dirawat karena hanya mengalami mual ringan,” terangnya.

Dadang menambahkan, pihaknya telah memberikan catatan khusus kepada Dinas Kesehatan daerah untuk memperketat standar kebersihan dan pengolahan makanan di setiap dapur. 

Dia menegaskan pentingnya kelengkapan fasilitas seperti gudang kering, gudang basah, area pencucian, tempat pengolahan, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

BACA JUGA : 33 Pelajar Sleman Keracunan MBG, Dinas Kesehatan Perketat Pengawasan Makanan Sekolah

BACA JUGA : Ratusan Siswa SD hingga MAN di Sleman Alami Gejala Keracunan Usai Diduga Konsumsi MBG

“Dapur harus memenuhi standar sanitasi. Kami dorong agar pengelolaan makanan dilakukan secara profesional agar tidak ada dampak negatif di sekitar dapur,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, BGN bersama Dinas Kesehatan akan menggelar pelatihan penjamah makanan bagi relawan agar memahami proses pengolahan yang higienis, pemilihan bahan baku yang baik, dan keseimbangan gizi dalam setiap menu.

“Relawan ini nantinya dilatih agar tahu cara mengolah bahan makanan yang benar, mencuci, menyimpan, sampai menyajikan dengan aman. Tujuannya agar anak-anak menerima makanan yang bergizi, higienis, dan seimbang,” jelas Dadang.

Kategori :