Dee Lestari Ungkap Rahasia: Dulu Bikin Mars SD, Sekarang Puitis Gara-gara Sapardi

Selasa 05-08-2025,17:07 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id — Penulis dan penyanyi Dee Lestari menyatakan bahwa dirinya hidup di tiga dunia, sebagai penulis, penyanyi, dan pencipta lagu. 

Namun baginya, ketiganya bukanlah identitas yang terpisah, melainkan bagian dari satu ekspresi diri.

“So, saya cerita sedikit tadi mengenai dua dunia ya, saya selalu bilang saya tuh ada tiga kaki. Kaki pertama ya penulis, lalu penyanyi dan pencipta lagu,” katanya dalam sesi acara Meet & Greet dan Book Signing di panggung Teras, Grha Taman Budaya Embung Giwangan, Senin (4/5/2025). 

Ia menambahkan, ekspresi kreatifnya bisa muncul lewat keyboard piano maupun keyboard laptop. 

BACA JUGA : Festival Sastra Yogyakarta Diapresiasi Sekda Kota: Kehangatan Menyatukan dan Menginspirasi

BACA JUGA : Festival Sastra Yogyakarta Bukan Lagi Milik Warga Yogya Saja, Tapi Dirayakan Secara Nasional

Dee merasa memiliki kebebasan untuk memilih medium berekspresi sesuai kondisi jiwanya.

“Jadi tergantung keyboard mana yang mau dipakai gitu,” ucapnya.

Baginya, menyanyi dan mencipta lagu saat ini lebih bersifat hiburan.  Sementara itu, menulis novel menurutnya jauh lebih menguras energi dan waktu.

“Nulis novel itu sangat melelahkan, jujur aja. Saya satu lagu tuh bisa selesai dua, tiga hari, seminggu gitu. Tapi kalau novel? Sembilan bulan, delapan bulan, enam bulan. Jadi memang benar-benar menyita waktu," tuturnya.

BACA JUGA : Muhammad Qadhafi: Komunitas Sastra Jangan Cuma Nulis, Tapi Bikin Dampak

BACA JUGA : Baca Novel Dapat Uang Rp400 Ribu dengan 7 Aplikasi Ini yang Terbukti Membayar, Cek Disini

Kini, ia mengaku telah masuk pada fase mencintai aktivitas menyanyi hanya karena cinta itu sendiri, bukan lagi ajang pembuktian atau persaingan dengan penyanyi lain.

“Saya tuh sekarang sudah merasa berada di fase yang cinta nyanyi karena nyanyinya doang. Bukan lagi untuk pembuktian diri, bukan lagi untuk, oh, ada penyanyi baru aku bersaing dengannya. Gak begitu," tegasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa keinginan kembali bernyanyi muncul bukan karena ada tuntutan industri, tapi karena ia merasa sayang bila talenta itu tak digunakan.

Kategori :