JOGJA, diswayjogja.id - Wali Kota terpilih Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyambut baik rencana retret yang digagas Presiden Prabowo Subianto bagi kepala daerah baru.
Dalam pandangannya, retret ini menjadi kesempatan penting untuk menyatukan visi, misi, dan pola pikir kepala daerah yang berasal dari latar belakang beragam.
“Saya mendukung penuh ide ini,” ujar Hasto.
Menurutnya, retret tersebut sangat penting mengingat latar belakang kepala daerah yang beragam, termasuk mereka yang baru pertama kali menjabat.
“Dengan adanya retret ini, saya kira bisa menyelaraskan pemahaman, visi, dan misi, apalagi banyak kepala daerah baru yang belum berpengalaman dalam pemerintahan,” jelas Hasto.
BACA JUGA : Prof Sumaryanto Resmi Dilantik sebagai Rektor UNY Periode 2025-2030, Komitmen Peningkatan Kualitas SDM
BACA JUGA : Direktur TI BPJS Kesehatan Berikan Penghargaan Kepada Dua Rumah Sakit di Yogyakarta, Ini Detailnya
Kepala Daerah dengan Latar Belakang Profesi
Ia menambahkan, banyak kepala daerah yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti pengusaha, bahkan ada yang belum pernah berkecimpung dalam dunia birokrasi.
“Ada tokoh-tokoh partai yang belum pernah menjadi anggota DPR atau terlibat langsung dengan birokrasi. Tentu pola pikir mereka beragam,” katanya.
Hasto juga menyoroti perbedaan fundamental antara kepala daerah dengan pejabat pemerintah di tingkat daerah.
Hasil Proses Demokrasi dan Birokrasi
Menurutnya, kepala daerah adalah hasil dari proses demokrasi, sementara pejabat birokrasi seperti sekda, asisten daerah, dan kepala dinas berasal dari jalur birokrasi.
“Kepala daerah biasanya memiliki afiliasi politik karena lahir dari demokrasi, sedangkan pejabat-pejabat birokrasi seperti kepala dinas tidak memiliki afiliasi politik,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana untuk mengadakan retret bagi kepala daerah yang baru saja dilantik pasca-Pilkada 2024.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta - TNI AU Tanamkan Cinta Tanah Air di Kalangan Pelajar
BACA JUGA : Adanya Rasionalisasi untuk Program MBG, Program Padat Karya di Sleman Hanya Digelar di Tujuh Lokasi