Teknologi Pengolahan Sampah Menggunakan Maggot, BSI Dukung Program Organikkan Jogja

Rabu 08-01-2025,14:41 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Bank Sampah Induk atau BSI Jogja mencatat pencapaiannya selama tahun 2024 kemarin. 

Setidaknya hingga bulan Oktober, lebih dari 75 ton sampah berhasil dikelola dan terjual sesuai jenisnya, meliputi kertas, plastik, logam, kaca dan berbagai residu lainnya. 

Sebagai pusat pengelolaan sampah anorganik, BSI Jogja juga terus berinovasi dalam mengurangi limbah di Kota Yogyakarta.

Ketua BSI Jogja, Sri Martini menyebutkan keberadaan BSI untuk menyerap sampah anorganik dari bank sampah unit (BSU) berbasis RT/RW di wilayah.

BACA JUGA : Ciptakan Kenyamanan Lingkungan, Satpol PP Intensifkan Pengawasan Pondokan di Kota Yogyakarta

BACA JUGA : Kebijakan Uji KIR Gratis di Yogyakarta, Tingkatkan Keselamatan Berkendara

Setidaknya sudah ada 130 BSU dan  yang telah bergabung bahkan perkantoran dan sebagian perguruan tinggi.

Pihaknya menekankan bahwa kebiasaan memilah sampah anorganik seharusnya sudah menjadi budaya yang terbangun selama lebih dari tiga tahun terakhir. 

“Kalau memilah sampah anorganik, ini sudah bukan lagi tahap sosialisasi. Program ini seharusnya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Kota Yogya,” ujar Sri saat ditemui di kantor operasional BSI, Selasa (7/1/25).

Program Organikkan Jogja

BSI juga mendukung program Organikkan Jogja yang digagas Pemerintah Kota Yogyakarta. 

BACA JUGA : 5 Padukuhan di Maguwoharjo Dilintasi Tol Jogja-Solo, Sekolah Hingga Masjid Terdampak Pembangunan

BACA JUGA : Ciptakan Kenyamanan Lingkungan, Satpol PP Intensifkan Pengawasan Pondokan di Kota Yogyakarta

Tahun ini, BSI memfokuskan monitoring dan evaluasi alat pengolahan sampah organik metode biopori yang telah didistribusikan di tahun sebelumnya. 

“Kalau digunakan dengan baik, seharusnya sudah panen. Hasilnya bisa diolah menjadi pupuk atau disetorkan ke BSI untuk dijadikan media tanam,” jelas Sri Martini.

Kategori :