Ia percaya bahwa tekad ini harus terus dilanjutkan dan mengakui pentingnya transformasi untuk mengikuti perkembangan zaman.
“Inilah yang menjadi tugas kami sebagai penerus kepemimpinan di UMY, terutama dengan telah adanya reputasi baik yang dimiliki di tingkat nasional hingga internasional. Tentu banyak tantangan di depan mata, sehingga penting bagi PTS untuk terus berkembang dan melakukan penyesuaian dengan banyaknya perubahan regulasi yang bersifat dinamis,” imbuh Nurmandi.
Ia menambahkan bahwa kualitas pendidikan tinggi tidak dapat dicapai tanpa jejaring yang kuat dengan berbagai sektor.
Nurmandi berkomitmen untuk terus menjaga hubungan tersebut dan memastikan UMY tidak hanya menjadi etalase Muhammadiyah, tetapi juga memajukan standar pendidikan tinggi yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
"Saya berasal dari keluarga miskin, UMY ke depan juga bisa memberikan akses kepada keluarga miskin. Ini juga telah dilakukan oleh Pak Gunawan Budiyanto," terangnya.
Menjaga Jejaring Multisektor
Rektor baru ini berkomitmen menjaga jejaring multisektor dan melakukan transformasi mengikuti perkembangan zaman.
"Penting bagi PTS untuk terus berkembang dan melakukan penyesuaian dengan perubahan regulasi yang dinamis. Akan sulit bagi UMY memberikan kualitas terbaik tanpa jejaring yang baik dengan multisektor," ujarnya.
BACA JUGA : Kembali Kukuhkan Lima Guru Besar, Rektor UNY Sebut ini Momentum Tepat untuk Dorong Pengembangan Penelitian
BACA JUGA : Bawa Konsep lebih Menarik, Museum Gunungapi Merapi Kembali Dibuka Pasca Renovasi 2 Tahun
Nurmandi menargetkan UMY tidak hanya menjadi etalase Muhammadiyah, tapi juga memajukan standar dan kualitas pendidikan tinggi yang dapat diakses seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Visi ini sejalan dengan agenda strategis PP Muhammadiyah bagi PTMA untuk berkembang dan memberikan dampak lebih luas hingga skala internasional.