Hari Kedua Libur Nataru, Arus Lalin DIY dari Prambanan Belum Alami Peningkatan Siginifikan

Senin 23-12-2024,18:10 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Arus lalu lintas dari pintu perbatasan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bagian sebelah timur, tepatnya Prambanan, Sleman, disebut belum mengalami peningkatan yang signifikan pada hari kedua masa angkutan Natal 2024 dan tahun baru 2025 alias Nataru.

Polisi sendiri juga sudah memprediksi jika lonjakan arus lintas akan terjadi pada hari ketiga periode angkutan Nataru atau hari ini 23 Desember malam.

Pintu perbatasan sisi timur jadi satu dari sekian area yang diantisipasi seiring dengan mulai berlakunya fungsionalnya tol Yogyakarta-Solo segmen Klaten Prambanan.

Lebih Banyak Kendaraan Keluar Jogja

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi menyebut hingga hari kedua justru akan terjadi lebih banyak kendaraan keluar melewati pintu perbatasan Prambanan ketimbang yang masuk.

BACA JUGA : Stasiun Yogyakarta Jadi Pameran Batik, Kolaborasi KAI Lestarikan Budaya Sekaligus Perkenalkan Kekayaan Batik

BACA JUGA : PT KAI Daop 6 Hadirkan Roadshow Batik di Stasiun Yogyakarta

"Memang saat ini kecenderungannya itu karena kita baru mulai operasi tanggal 21 kemarin, lebih banyak yang keluar daripada yang masuk. Ya analisanya memang sebelum operasi mereka sudah berada di dalam kota Jogja," kata Ardi, Minggu (22/12/2024) petang.

Kata Ardi, polisi memperkirakan kendaraan dari wilayah barat seperti Jakarta atau Jawa Barat masih dalam perjalanan atau baru saja berangkat.

"Jadi kita mulai antisipasi nanti malam sampai dengan besok. Dan di malam tanggal 23 (Desember) kita akan maksimalkan kegiatan operasi kita untuk pemantauan," ujar Ardi.

Volume Kendaraan Masuk ke Jogja

Polisi, selama periode angkutan Nataru 2024 ini memiliki klasifikasi volume kendaraan yang masuk dari sisi timur guna menentukan tindakan yang akan diambil dalam mengurai kepadatan lalu lintas.

Seribu kendaraan dalam waktu setengah jam berarti kategori sedang, sedangkan 1.500 dalam waktu 30 menit berarti tinggi dan polisi sudah harus mengambil tindakan berupa mengalihkan kendaraan atau melakukan rekayasa lalu lintas.

Pengalihan atau rekayasa lalu lintas diperlukan demi mengantisipasi kepadatan di pusat kota wilayah DIY.

Sementara itu, menurut Ardi, hasil pemantauan di pos jaga Prambanan mencatat angka tertinggi baru 844 kendaraan per 30 menit pada Minggu, 22 Desember pukul 09.30-10.00 WIB. "Masih ramai lancar," kata Ardi.

Adapun untuk kendaraan keluar tercatat paling tinggi pada hari yang sama, pukul 10.00-10.30 WIB di angka 1.369 per 30 menit.

BACA JUGA : PP ‘Aisyiyah: Momen Hari Ibu, Kasus Kekerasan Perempuan Banyak Belum Terungkap

Kategori :