JOGJA, diswayjogja.id - Pemanggilan tujuh saksi money politics (politik uang) di Kalurahan Sendangmulyo, Kapanewon Minggir, Sleman, tak berjalan mulus.
Dari total 7 saksi yang dipanggil, hanya 1 yang hadir. Yakni salah satu terduga pelaku koordinator distributor uang salah satu paslon Pilkada Sleman 2024.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, memastikan pihaknya telah mengirimkan undangan sehari sebelumnya.
Diagendakan pemeriksaan saksi di Kantor Bawaslu Sleman dan Kantor Kapanewon Minggir.
"Hari ini dipanggil 7 orang dengan rincian 1 orang diperiksa di Kantor Bawaslu Sleman tapi tidak hadir. Nah yang 6 diperiksa di Kantor Kapanewon Minggir tapi yang hadir hanya 1 orang," jelasnya saat ditemui di Kantor Kapanewon Minggir, Selasa (26/11/2024).
BACA JUGA : Waspada Cuaca Ekstrem, Pemkab Bantul Keluarkan Surat Imbauan Terkait Persiapan dan Antisipasi Dampak Bencana
BACA JUGA : Kesbangpol DIY Gelar Sinau Pancasila untuk Perkuat Penanaman Nilai-nilai Pancasila Pada Masyarakat
Pemeriksaan di Kantor Bawaslu Sleman
Pemeriksaan di Kantor Bawaslu Sleman, lanjutnya, adalah sosok tim pemenangan salah satu paslon. Sementara 6 orang di Kapanewon Minggir adalah terduga pelaku.
Perannya sebagai koordinator dari dugaan money politics saat hari tenang Pilkada Sleman.
Arjuna menuturkan pemeriksaan di Kantor Kapanewon Minggir terbagi dalam dua sesi. Pertama berlangsung pukul 13.00 WIB untuk 3 orang saksi.
Lalu pemeriksaan kedua pukul 15.00 WIB untuk 3 orang saksi lainnya.
"Pemeriksaan di Kantor Bawaslu pagi tadi itu tidak hadir. Dari tim pemenangan salah satu Paslon. Lalu di sini (Kantor Kapanewon Minggir) 3 orang diperiksa jam 13.00 WIB tapi tidak hadir semua. Kalau yang jam 15.00 WIB hanya hadir 1 orang," katanya.
BACA JUGA : Pokdarwis Keluhkan Kunjungan Wisatawan ke Mangunan Terus Menurun, Begini Penyebabnya
BACA JUGA : 10 Desa di 8 Kecamatan Dapat Rapor Merah Realisasi PBB-P2 Paling Rendah se Kabupaten Brebes
Sayangkan Saksi Lainnya Tidak Hadir
Arjuna menyayangkan tidak hadirnya 6 orang warga ini. Terlebih peran keenam saksi dianggap krusial atas kejadian ini. Terlebih detail pergerakan money politics di wilayah Kalurahan Sendangmulyo.