Kernet yang saat itu berada di luar bus, langsung berteriak dan mengejar bus tersebut. Namun, bus melaju terus tanpa pengemudi hingga menabrak lereng sebelah kanan.
Bus tetap bergerak maju mendekati tepi jurang di sebelah kiri dan menabrak warung lalu terguling sebanyak 3 kali hingga jatuh ke jurang Sungai Guci.
"Dari hasil investigasi dan analisis, dapat kami simpulkan ada beberapa faktor-faktor yang mengakibatkan kecelakaan ini," kata Soerjanto.
BACA JUGA:Pinjaman Kredit Tanpa Bunga? Simak 6 Tips Berikut Biar Kamu Lolos Survey KUR Syariah Pegadaian
Dia membeberkan, faktornya yakni bus parkir di tempat yang posisinya miring kritis dan tanah tidak stabil. Parkir hanya mengandalkan rem tangan untuk mempertahankan posisi serta 2 buah ganjal roda di bagian depan dan belakang.
Selain itu, juga ada penambahan jumlah barang dan penumpang diatas bus seberat sekitar 2,8 ton.
"Inilah yang menyebabkan ketahanan rem berubah dari statis menjadi dinamis," kata Soerjanto menambahkan.
Menurutnya, karakteristik rem parkir mestinya dipahami oleh operator bus. Sehingga perilaku dan kebiasaan pengemudi khususnya saat menyalakan mesin agar berada di ruang kemudi.
Soerjanto berujar, berdasarkan temuan di lapangan yang telah diolah, KNKT juga memberikan saran prosedur parkir dan persiapan keberangkatan bus apabila bus terpaksa harus diparkirkan di jalan menurun atau menanjak.
BACA JUGA:Asyik! Bunga Pinjaman KUR Mandiri Sekarang Cuma 0,2 Persen: Buruan Cek Syaratnya
Dalam prosedur tersebut pengemudi harus mencari tanah yang padat, parkir kendaraan pada posisi yang benar, aktifkan rem parkir, pastikan tabung angin terisi penuh, matikan mesin, masukkan ke gigi mundur (return), dan pasang ganjal roda minimal di roda yang bebas.
Ketika akan berangkat kembali, saat akan menghidupkan mesin, kembalikan posisi ke gigi netral, hidupkan mesin dan jangan tinggalkan kendaraan dalam keadaan mesin hidup dan dalam posisi berada di lereng.
"Karena kapan saja bus bisa meluncur dan pengemudi harus mempersiapkan diri dengan rem utama," ujarnya.
Dia menegaskan, sebenarnya bus pariwisata yang terjun ke jurang sungai Guci itu kategori laik. Rem parkir juga dalam kondisi laik. Sedangkan penyebab kecelakaan itu, karena areal parkir tidak memenuhi kelayakan standar.
Soerjanto tak menampik, memang sampai sekarang belum ada aturan, dimana saat mesin hidup tapi sopir berada di luar.