Angka Partisipasi Pemilih Pilkada di Jogja Jauh Menurun, Begini Catatan Bawaslu DIY
Angka partisipasi pemilih dalam pilkada Yogyakarta 2024 menurun dibandingkan pilpres--iStockphoto
JOGJA, diswayjogja.id - Antusiasme pemilih dalam pilkada di kabupaten/kota di DIY nampaknya tidak sebesar saat pemilihan presiden (pilpres) lalu.
Bawaslu DIY mencatat, angka partisipasi pemilih dalam pilkada yang digelar serentak, Rabu (27/11/2024) jauh menurun dibandingkan pilpres lalu.
Kondisi ini terlihat dari banyaknya kertas suara yang tidak terpakai selama pemungutan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sehingga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengembalikan kertas suara tidak terpakai ke KPU di masing-masing kabupaten/kota.
BACA JUGA : Jelang Natal dan Tahun Baru, Wakil Gubernur DIY Pastikan Masing-Masing Daerah Sudah Punya Persiapan
BACA JUGA : Sekitar 3,9 Juta Penumpang Sudah Nikmati KA Subsidi, Diperkirakan Meningkat Selama Libur Nataru
“Partisipasi pemilih dalam pilkada seringkali lebih rendah memang dibandingkan pilpres. Tentu saja ada banyak alasannya,” papar Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib di Yogyakarta, Rabu sore.
Dicontohkan Najib, dalam pileg atau pilpres, partisipasi bisa meningkat karena melibatkan banyak pekerja kampanye yang mampu memobilisasi pemilih.
Hal ini memungkinkan orang-orang yang sebelumnya tidak terlalu aktif pun akhirnya menggunakan hak pilih mereka.
Selain itu secara konteks politik, penyelenggaraan pilpres dan pilkada juga berbeda. Dalam pileg dan pilpres, mesin politik bergerak sangat masif dan terorganisir.
Sedangkan dalam pilkada, karena cakupannya lebih kecil, akibatnya daya dukung mesin politik juga terbatas. Oleh karena itu, jumlah masyarakat yang terdorong untuk datang ke TPS juga lebih sedikit.
Presentase yang rendah itu tentu dipengaruhi banyak faktor. Tetapi, jelas tidak bisa disamakan partisipasi dalam pilkada dengan pileg atau pilpres yang cenderung lebih tinggi.
“Saya menduga beberapa masyarakat tidak hadir karena alasan seperti kurangnya motivasi atau tidak menemukan sosok kandidat yang dianggap ideal,” tandasnya.
BACA JUGA : Dorong Inovasi Bisnis di Sektor Perumahan, BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur di UGM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.suara.com