Sedangkan versi kedua, Pangeran Tunggul Angin mengadakan perjanjian dengan kekuatan gaib, sehingga meminta keempat muridnya untuk meninggalkan Dusun Karang Kenek.
Menurut Kepala Desa Olean sendiri Banyak warga setempat yang berziarah ke Makam Tunggul Angin yang terletak di sebelah utara kawasan wisata KK 26.
Pangeran Tugul Angin dikatakan miliki hubungan keluarga dengan kerajaan Andolang Madura. Saat itu, Potre Koneng, yaitu salah satu putri raja di Madura, biasa mengunjungi desa Karang Kenek untuk bersilaturahmi dengan Pangeran Tunggul Angin.
Di dusun karang kenek terdapat pemandian atau kolam yang biasa digunakan oleh potre koneng. Bahkan di arah kolam juga terdapat sumur yang tidak berubah warna atau rasanya, konon Pangeran Tugul Anginlah yang membuat sumur tersebut.
Dusun Karang Kenek ini kemudian disebut Karang Kenek 26 KK. Ini karena legenda kuat yang mengelilingi desa. Keyakinan penduduk desa terhadap mitos ini semakin kuat ketika ada bukti kuat.
Uniknya apabila dusun ini memiliki lebih dari 26 keluarga, ada saja sesuatu yang terjadi. Mulai dari tidak nyaman berada di rumah atau bahkan ada yang meninggal. Peristiwa masa lalu itulah yang terus menakdirkan mitos bahwa Dusun Karang Kenek hanya bisa dihuni oleh 26 KK.
Sampai hari ini, warga dusun tidak lagi mempermasalahkan kutukan itu. Selama ada 26 kepala keluarga, warga Karang Kenek merasa puas. Belum lagi upacara adat kini dipandang sebagai potensi wisata yang potensial bagi daerah.