Begini Kisah Riski Usada yang Membuka Jasa Penitipan Barang di Jogja Bernama Kost Box
![Begini Kisah Riski Usada yang Membuka Jasa Penitipan Barang di Jogja Bernama Kost Box](https://jogja.disway.id/upload/8fde0234c2b02d2663ca0ea37ae3b808.jpg)
Riski Usada membuka jasa penitipan barang-jogjapolitan.harianjogja.com-
JOGJA, diswayjogja.id - Penghuni kos tetap perlu membayar biaya secara full, meski dia tidak menempati ruangannya.
Di sisi lain, pemilik kos tidak mau bayarannya berkurang, meski kosnya tidak terpakai. Di sinilah Kost Box hadir, menengahi masalah tersebut.
Usia 18 tahun menjadi awal Riski Usada belajar berbisnis. Semua kegiatan yang berpotensi menghasilkan uang, pengalaman, dan ilmu dia lakoni.
Riski pernah menjadi driver ojek online selama masa gap year kuliah. Dia juga pernah mendirikan agensi tour and travel. Meski sayangnya, tidak semua usaha bisa berjalan seperti harapannya.
BACA JUGA : Asitantra Bakal Gelar K’wari dengan Lakon Misteri Bengawan Sore Ampak-ampak Ing Panolan
BACA JUGA : Indonesia ICH Festival 2024: Puluhan Orang Ikuti Workshop Pembuatan Jamu
Kemunduran dalam usaha terjadi saat pandemi Covid-19, sekitar 2020. Di masa sulit tersebut, Riski sempat membantu temannya untuk membungkus barang dagangan dengan upah Rp 50.000.
Bukan upahnya yang penting, tapi dia melihat adanya kebutuhan ruang, yang pada konteks saat itu untuk menyimpan barang dagangan.
Riski memang sudah punya dugaan akan masalah kebutuhan ruang di masyarakat, namun dia perlu semakin yakin dengan menyebarkan survei ke masyarakat.
Riski yang punya rumah di tengah kota, di sekitar Demangan Baru, Caturtunggal, Depok, Sleman, memiliki peluang besar untuk menyelesaikan masalah kebutuhan ruang tersebut.
“Saya survei ke teman dengan menyebar formulir, ternyata rata-rata biaya kos Rp 500.000, Rp 600.000 hingga Rp 700.000 per bulan. Kalau orang [mau pergi terus] harus bayar kos full [agak sayang], yang punya kos juga enggak mau bayarannya dipotong [meski kosnya enggak dipakai],” kata Riski, Selasa (19/11/2024).
Setelah mendapat data dari survei, Riski membuka jasa penitipan barang, yang kemudian hari bernama Kost Box. Kala itu, Riski bukan satu-satunya yang memiliki usaha sejenis. Justru dengan sudah adanya beberapa usaha sejenis, memperlihatkan bahwa pasarnya ada.
Semakin Banyak yang Titip
Di bulan pertama, ada sekitar tiga orang yang menggunakan jasa Kost Box. Meski belum ada pemasaran yang masif, ternyata pelanggan cenderung bertambah, dari hitungan jari hingga belasan. Perhitungan biaya juga semakin berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com