Kalian Harus tau! ini 7 Keunikan Alat Musik Angklung, No 5 di Luar Nalar

Selasa 08-08-2023,22:54 WIB
Reporter : Ilwan Qodri Ramadhan
Editor : Ilwan Qodri Ramadhan

Disway Jogja  - Angklung adalah alat musik dua nada yang berkembang secara tradisional di masyarakat berbahasa Sunda di pulau Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu dan mengeluarkan suara saat digoyangkan (bunyi dihasilkan dari benturan tabung bambu).

sehingga menghasilkan bunyi yang berfluktuasi dalam susunan 2, 3, atau 4 nada pada masing-masing ukuran besar dan kecil. Angklung telah menjadi karya agung warisan budaya lisan dan nonbendawi manusia yang  diakui oleh UNESCO sejak November 2010.

Pada acara pergelaran angklung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta hari Sabtu, 5 Agustus 2023 Indonesia telah memecahkan rekor dunia yang tercatat dalam Guinness World Records (GWR) sebagai pementasan angklung terbesar di Dunia.

Berikut  keunikan yang dapat ditemukan pada alat musik angklung:

 

1 Asal Usul Angklung

Tidak ada indikasi kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk paling awal digunakan dalam budaya Neolitik yang berkembang di Nusantara hingga awal kalender modern, sehingga angklung adalah salah satu monumen pra-Hindu. dalam budaya Nusantara.

Catatan angklung yang baru tampaknya merujuk pada periode kerajaan Sunda (abad ke-12 hingga ke-16). Asal muasal terciptanya musik bambu seperti angklung didasarkan pada pola hidup masyarakat Sunda yang bertani dengan padi  sebagai makanan pokoknya.

Hal ini memunculkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai simbol dewi padi pemberi kehidupan (napas-hurip). Suku Baduy, yang dianggap sebagai masyarakat terkecil Sunda asli, mempraktikkan angklung sebagai bagian dari ritual memulai penanaman padi.

Permainan angklung Gubrag di Jasinga, Bogor sudah ada lebih dari 400 tahun. Kemunculannya berawal dari ritual padi. Angklung diciptakan dan dibuat untuk menarik Dewi Sri ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.

 

2 Istilah Angklung

Angklung sendiri berasal dari bahasa sunda, tepatnya angklung. Angkleung yang artinya menggerakan tangan pada alat musik bambu. Versi lain dari nama angklung adalah istilah yang merujuk pada bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tersebut, khususnya Klung-klung-klung jika dikaitkan dengan bunyi.

 

3 Sarana Pemujaan

Angklung juga dikenal sebagai alat pemujaan kepada dewa Dewi Sri (Nyai Sri Pocachi) dari abad ke 12 hingga 16. Dalam budaya Sunda, Dewi Sri Pocachi secara mitologis dianggap sebagai dewi

kesuburan tanah dan pertanian, yang diyakini sebagian besar masyarakat di Jawa Barat saat ini.

BACA JUGA: 8 Rekomendasi Genre Musik Jawa dan Artis Musik Dangdut Jawa, Nomor Nomor 5 sih Paling Populer

 

4 Memperkuat semangat perang

Pada masa penjajahan Portugis ke Belanda, penduduk setempat memainkan alat musik angklung pada masa perang antikolonial. Hal itu dilakukan sebagai keharusan moral bagi mereka yang berperang melawan penjajah seperti yang diceritakan dalam kidung Sunda.

 

5 Alat musik yang di takuti penjajah

Alat musik angklung juga disebut-sebut sebagai salah satu jenis alat musik yang menakutkan para penjajah. Karena dianggap memiliki unsur mistik, maka bisa membawa semangat masyarakat melawan penjajah. Sementara pemerintah Belanda telah mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan instrumen tersebut.

Hanya kalangan menengah yang diperbolehkan memainkan angklung, itupun dilarang.

 

6 Digunakan sebagai simbol mata uang

Untuk meningkatkan minat budaya melalui alat musik angklung, pemerintah juga memasang gambar angklung pada koin 1000 rupiah. Biarkan para remaja saat ini mengetahui bahwa ada alat musik yang digandrungi oleh seluruh dunia.

 

7 Terbuat dari bambu khusus

Untuk membuat alat musik angklung, tidak bisa sembarang bambu. Jenis bambu khusus yang dibutuhkan yaitu bambu hitam atau awi wulung (Gigantochloa atter), Bampu Tali (Gigantochloa apus) dan bambu totol (Banbusa vulgaris).

Menurut masyarakat Sunda, ketiga jenis bambu di atas memiliki kualitas terbaik (keras, tidak berjamur dan tidak mudah berjamur).(*)   

 

Kategori :