SLEMAN, DISWAYJOGJA.ID - Sudah sejak 1 Agustus 2022 lalu, saluran air Selokan Mataram ditutup karena ada perbaikan.
Akibatnya, sejumlah wilayah mengalami kesulitan air karena sumur-sumur warga mengering, salah satunya di Kabupaten Sleman.
BACA JUGA:Kalapas Wirogunan Yogyakarta Jelaskan Fungsi Aplikasi Baru Ascena
Menurut keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa wilayah yang terdampak di antaranya di Kapanewon (Kecamatan) Seyegan dan Tempel.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan salah satu yang bisa dilakukan adalah mendistribusikan bantuan air bersih ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan.
"Guna mengatasi kebutuhan air bersih dan air untuk kebutuhan ternak, kami mulai menyalurkan bantuan air bersih di wilayah-wilayah yang terdampak," katanya.
BACA JUGA:Anak Disabilitas jadi Korban Pemerkosaan oleh Pemulung, Orangtua Korban Geram Ingin Habisi Pelaku
Ia mengatakan untuk wilayah terdampak dan telah dilakukan respons cepat dengan bantuan air bersih di antaranya di Dusun Susukan II RT 02 Rw 003 Margokaton, Seyegan.
"Di wilayah Dusun Susukan ini terdapat 15 kepala keluarga (KK) yang terdampak karena sumur milik warga mengalami penyusutan debit air sehingga perlu tambahan suplai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Makwan mengatakan di Dusun Susukan ini dilakukan distribusi air bersih melalui tampungan air hidran umum (HU) yang dapat diakses warga.
BACA JUGA:Hebat! Mahasiswi UPN Yogyakarta Rintis 3 Bisnis saat Pandemi
"Rencananya kami akan menambah lagi HU sebanyak dua buah untuk wilayah Dusun Susukan," ujarnya.
Ia mengatakan untuk wilayah terdampak di Kapanewon Tempel meliputi Dusun Tangisan, Kelurahan Banyurejo.
"Di Dusun Tangisan ini yang terdampak meliputi sembilan KK dan 39 ekor ternak sapi," ucap Makwan.
BACA JUGA:Keren Banget! Mahasiswa UGM Bikin Jaket Pendeteksi Potensi Kecelakaan