Sekolah Lansia di Jogja Bertambah 11 Tahun 2026, Upaya Tingkatkan Angka Harapan Hidup
Prosesi wisuda Sekolah Lansia Standar 1 Sembada Padi dari Kelurahan Suryodiningratan dan 39 lansia dari Sekolah Lansia Standar 2 Gemati Kelurahan Gedongkiwo, Senin (15/12/2025). --Dok. Pemkot YK
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana menambah jumlah Sekolah Lansia pada tahun 2026 sebagai upaya meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) sekaligus mendorong kemandirian warga lanjut usia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Retnaningtyas, mengatakan saat ini baru terdapat enam Sekolah Lansia di Kota Yogyakarta. Tahun depan, Pemkot akan menambah 11 sekolah baru.
“Tahun 2026 akan ditambah 11 sekolah lagi, terdiri dari dua sekolah lanjutan dan sembilan sekolah Standar 1,” ujar Retnaningtyas di Balai Kota Yogyakarta, Senin (15/12/2025).
Ia menjelaskan, Sekolah Lansia diharapkan mampu mendukung peningkatan AHH di Kota Yogyakarta yang pada 2025 berada di kisaran 66–67 tahun dan termasuk yang tertinggi di Indonesia.
BACA JUGA : 1.130 Lansia Miskin di Yogyakarta Dapat Bantuan Sosial, Total Rp 1,07 Miliar
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Jangkau 1.169 Lansia Jompo Lewat Program Satu Kampung Satu Bidan
Menurut Retnaningtyas, pembelajaran di Sekolah Lansia berlangsung selama 12 pertemuan. Materi yang diberikan mencakup peningkatan kesehatan, kesejahteraan, serta kemandirian lansia.
“Pembelajarannya meliputi pengelolaan keuangan, pengetahuan kesehatan, keagamaan, serta sosial budaya. Kami juga fokus pada kesejahteraan sosial dan emosional, kemandirian, serta rasa percaya diri lansia,” katanya.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menilai keberadaan Sekolah Lansia sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Menurutnya, banyak lansia yang kurang mendapatkan pendampingan akibat kesibukan anak dan cucu.
“Sekolah lansia ini sangat bermanfaat, karena banyak lansia yang kurang mendapatkan perhatian, terutama bagaimana cara hidup mandiri dan pendampingan,” tutur Hasto.
BACA JUGA : Antisipasi Lonjakan Sampah Nataru, Pemkot Yogyakarta Genjot Pengosongan 500 Ton Sampah
BACA JUGA : Tidak Ada Penutupan Malioboro Saat Nataru, Pemkot Yogyakarta Pastikan Titik Nol Tetap Dibuka
Dia menilai pendekatan peningkatan kesehatan lansia harus dilakukan secara komprehensif, baik secara jasmani maupun spiritual, yang dapat diperoleh melalui pembelajaran di Sekolah Lansia.
Lebih lanjut, Hasto mendorong penguatan Sekolah Lansia sebagai strategi untuk meringankan beban generasi sandwich, yakni kelompok usia produktif yang harus menanggung kebutuhan anak dan orang tua sekaligus.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: