Dunia Pastry Ini Kalian Lebih Suka Crombolini atau Conigiri? Simak Review Lengkapnya Disini
Cromboloni Cronigiri--
diswayjogja.id – Dunia kuliner global saat ini tampak tidak pernah kehabisan akal untuk menyajikan kreasi hidangan yang mengejutkan dan memikat. Hanya dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan serangkaian evolusi pastry yang menarik, yang menjadikan croissant klasik sebagai kanvas utama. Tren ini diawali dengan popularitas Croffle (perpaduan croissant dan waffle), diikuti oleh fenomena Cromboloni (gabungan croissant dan bomboloni), dan kini, perhatian kembali tertuju pada kreasi teranyar yang tak kalah mind-blowing: Cronigiri.
Gelombang inovasi pastry hybrid ini banyak diprakarsai dan dipopulerkan oleh Korea Selatan. Negeri Ginseng memang dikenal memiliki pengaruh besar dalam menciptakan sensasi kuliner kekinian yang dengan cepat menyebar melintasi batas negara. Keberhasilan kreasi ini tidak hanya terbatas pada menarik perhatian masyarakat di Asia, tetapi juga dengan cepat memasuki pasar dan menjadi perbincangan hangat di Tanah Air, terutama di platform media sosial yang menjadi sarana utama penyebaran tren kuliner.
Apabila kita menilik kembali ke belakang, sebagian besar kreasi hybrid pastry ini sukses karena menawarkan perpaduan tekstur unik—lapisan renyah (flaky) khas croissant dengan bentuk makanan lain. Jika cromboloni terkenal karena mengambil aspek hidangan manis dan isian krim yang meleleh, maka Cronigiri hadir sebagai jawaban bagi para pencinta rasa gurih (savory). Kreasi ini membuktikan bahwa pastry Prancis memiliki fleksibilitas tinggi untuk dipadukan dengan berbagai cita rasa, bahkan dari hidangan yang sama sekali berbeda latar belakang.
Sebelum kita menyelami lebih dalam tentang Cronigiri, penting kiranya untuk memahami konteks tren ini melalui fenomena Cromboloni yang masih sangat hits. Kehadiran Cromboloni dan Cronigiri bukan sekadar tren sesaat, melainkan penanda bahwa croissant telah berevolusi dari sekadar makanan pendamping kopi menjadi basis yang solid untuk eksperimen kuliner lintas budaya. Inilah revolusi pastry kontemporer yang menggabungkan warisan Eropa dengan selera global yang dinamis.
BACA JUGA : Cukup Viral di Pangandaran, Berikut Beberapa Daftar Bakso Paling Wajib Dicoba
BACA JUGA : Canggu Bali Punya Donat Viral Paling Lezat, Yuk Cobain Sensasi Rasa dan Kelezatannya Cek Ulasan Berikut Ini
Cromboloni
Dari segi penamaan, Cromboloni merupakan singkatan cerdas dari dua kudapan populer: croissant dan bomboloni. Croissant adalah pastry berlapis asal Prancis yang reputasinya sebagai hidangan berkelas sudah mendunia. Sementara itu, bomboloni adalah jenis roti manis khas Italia yang menyerupai donat, namun tidak memiliki lubang di tengahnya dan justru diisi dengan krim manis yang melimpah.
Perkawinan kedua elemen ini menghasilkan tekstur dan sensasi yang kontras dan menyenangkan. Elemen croissant diwakili oleh bagian luar yang renyah, berlapis-lapis, dan kaya akan aroma mentega (buttery). Unsur bomboloni muncul dari bentuknya yang bundar dan isiannya (filling) yang lembut, creamy, dan langsung lumer di mulut. Isian yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari custard tradisional, krim cokelat, fla susu, hingga varian kekinian seperti matcha atau krim pistachio.
Teknik penyajian cromboloni juga meniru bomboloni, di mana isian krim baru ditambahkan ke dalam adonan setelah proses pemanggangan selesai, memastikan krim tetap segar dan lembut. Seringkali, untuk meningkatkan daya tarik visual, bagian atas cromboloni juga dilapisi dengan glaze atau topping serupa dengan isiannya. Kombinasi kerenyahan, aroma butter yang wangi, dan ledakan rasa manis yang meleleh menjadikannya sensasi yang sangat memuaskan bagi para pencinta dessert.
Cronigiri
Jika cromboloni fokus pada sensasi manis, maka Cronigiri adalah versi savory atau asin yang diciptakan untuk memuaskan selera gurih. Cronigiri adalah perpaduan unik antara croissant dan onigiri, yaitu makanan ringan tradisional Jepang berupa nasi kepal. Ide untuk menggantikan nasi kepal dengan adonan pastry croissant sungguh merupakan inovasi yang tidak terduga, menggabungkan dua kategori makanan yang sangat berbeda dari benua yang berbeda pula.
Seperti kreasi hibrida lainnya, Cronigiri mengambil elemen croissant pada bagian tekstur luarnya yang crunchy, garing, dan bermentega. Namun, bentuknya diubah menjadi segitiga yang sangat mirip dengan onigiri aslinya. Untuk menyempurnakan kemiripan dengan onigiri, bagian bawah Cronigiri dibalut dengan lembaran nori (rumput laut kering), memberikan sentuhan visual dan aroma khas makanan Jepang.
Isian Onigiri dalam Balutan Pastry Prancis
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: