Sri Sultan Minta Penanganan Serius Usai Penumpukan Sampah di Depo Katamso

Sri Sultan Minta Penanganan Serius Usai Penumpukan Sampah di Depo Katamso

Penumpukan sampah terjadi di Depo sampah kawasan Jalan Brigjend Katamso, Mergangsan, Kota Yogyakarta, pada Selasa (16/9/2025). --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Penumpukan sampah di Yogyakarta kembali menjadi sorotan, menyusul menumpuknya sampah di Depo Katamso Kota Yogyakarta. 

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, angkat bicara terkait kondisi ini dan meminta jajaran pemerintah daerah segera mencari solusi agar penumpukan tidak terus terjadi.

Sri Sultan menegaskan bahwa persoalan pengelolaan sampah tidak bisa ditunda, apalagi mengingat keterbatasan lahan di wilayah Kota Yogyakarta.

“THR itu sampah juga sudah menumpuk. Kemarin juga dokter Hasto sudah bicara sama saya. Jadi, jangan sampai kejadian seperti di Mandala Krida kemarin terulang lagi,” ujarnya di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (17/9/2025).

BACA JUGA : Pemda DIY Lakukan Rukti Bumi di Komplek Kepatihan, Wujudkan Birokrasi Ramah Lingkungan

BACA JUGA : Wali Kota Hasto: Kami Butuh Kuota Sampah 3.000 Ton per Bulan untuk Atasi Tumpukan

Sultan menjelaskan bahwa hingga akhir tahun ini, volume sampah yang bisa masuk ke fasilitas baru masih sekitar 90 ton per hari, jauh di bawah kapasitas maksimal 190 ton per hari yang direncanakan. 

Sri Sultan meminta agar sisa sampah yang tidak tertampung segera dialihkan dan tidak dibiarkan menumpuk.

“Selama masih 90 (ton per hari), ya gak cukup. Sisanya harus segera dialihkan. Jangan sampai menumpuk lagi. Karena kota ini gak punya lahan. Kalau kabupaten-kabupaten pada gak mau menampung, ya susah,” tegasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan mulai September 2025, Kota Yogyakarta hanya dijatah membuang 600 ton sampah per bulan, padahal produksi sampah harian mencapai 300 ton.

BACA JUGA : Darurat Sampah Yogyakarta, Wali Kota Hasto Kerahkan Semua Dinas Tangani Sampah Rumah Tangga

BACA JUGA : Sri Sultan Bertemu Hasto di Balai Kota, Bahas Penanganan Sampah dan Normalisasi Sungai

“Saya tadi matur ke Ngarsa Dalem (Sri Sultan), karena Piyungan betul-betul hanya bisa menerima 600 ton per bulan. Padahal kita produksi 300 ton per hari,” ujar Hasto saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (16/9/2025).

Hasto mengakui, selama Agustus hingga akhir tahun ini, Kota Yogyakarta hanya diberi kuota 2.400 ton sampah untuk dibuang ke TPST Piungan. Akibatnya, terjadi penumpukan di berbagai depo sampah yang ada.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: