Nyadran Pasar, Tradisi Unik Jelang Bulan Ramadan di Sleman

Jodhang berisi banyak makanan dalam tradisi Nyadran Pasar di Dusun Dusun Saren, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu (19/2/2025). Nadran pasar ini telah dilakukan turun temurun warga setempat. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Ratusan warga di Dusun Saren, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berkumpul untuk melakukan tradisi nyadran atau ziarah yang biasa dilakukan jelang bulan Ramadan, Rabu (19/2/2025).
Uniknya, nyadran ini tidak dilakukan di makam namun digelar di pasar. Warga berasal dari empat dusun yaitu Saren, Tonggalan, Wonorejo, dan Pajangan yang merupakan ahli waris dari keluarga yang dimakamkan di Dusun Saren.
Dusun Saren sendiri memiliki tiga makam. Di sisi utara adalah makam Kyai Singo Dongso, di sisi barat adalah makam Kyai Pandansari, sedang di sisi selatan adalah makam Kyai Satar.
Setiap keluarga membawa makanan yang diletakkan dalam berbagai wadah. Salah satunya dengan menggunakan jodhang.
BACA JUGA : Sambut Hari Jadi ke-270, Pemda DIY Gelar Ziarah Makam Raja di Imogiri Bantul
BACA JUGA : Peringatan Hardiknas di DIY, TNI hingga Pelajar Lakukan Ziarah ke TMP Wijaya Brata
Jodhang merupakan kotak terbuat dari kayu panjang yang dibawa ke lokasi dengan cara dipanggul dua orang dewasa menggunakan bambu. Jodhang lebih banyak memuat banyak makanan.
Salah satu warga, Titik Marwati, 58, mengatakan jodhang miliknya telah turun temurun. “Ini yang membikin sejak Mbah Buyut saya. Simbah sudah sedo (meninggal) kemudian ini turun temurun masih bisa dipakai,”ujar Titik.
Titik menambahkan basanya jodhang terbuat dari kayu jati sehingga bisa tahan lama. Ada berbagai makanan yang dibawa warga seperti nasi tumpeng, ayam utuh atau ingkung, buah-buahan, hingga jajan pasar.
Acara Nyadran Pasar sendiri diawali dengan doa yang dipimpin pemuka agama Islam setempat. Usai doa dilanjutkan dengan makan bersama atau biasa disebut kembul bujana.
BACA JUGA : Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan pada 1 Maret 2025
BACA JUGA : Sambut Ramadan 1446 Hijriah, 10 Pesan Muhammadiyah agar Puasa Hadirkan Pencerahan
Selain dimakan sendiri, warga juga saling bertukar makanan dengan warga lain. Ini adalah simbol syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan.
Sebelumnya pada Ahad lalu, warga sebenarnya sudah melakukan ziarah di makam secara sendiri-sendiri. Namun doa usai ziarah dipindah ke Pasar Saren ini karena suatu alasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: