Tumbuh hingga 3 Persen, Kinerja APBN di DIY Terpantau Positif Sepanjang 2024

Tumbuh hingga 3 Persen, Kinerja APBN di DIY Terpantau Positif Sepanjang 2024

Kinerja APBN di DIY terpantau tumbuh positif sepanjang 2024-Foto by djpb.kemenkeu.go.id-

BACA JUGA : DPUP ESDM DIY Temukan 16 Tambang Ilegal di Kali Progo Masih Beroperasi, Ini Detailnya

BACA JUGA : Capai Hasil Panen Tertinggi, Kapanewon Semin Resmi Jadi Sentra Penghasil Beras di Gunungkidul

Penerimaan PPN dan PPnBM

Penerimaan PPN dan PPnBM mencapai Rp2,69 triliun atau mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,67 persen yang disebabkan adanya pertumbuhan di sektor perdagangan besar dan eceran sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan/atau konsumsi masyarakat di DIY. Kontribusi tertinggi berasal dari setoran PPN Dalam Negeri sebesar Rp2,53 triliun.

Penerimaan Bea dan Cukai sampai dengan 31 Desember 2024 terkontraksi sebesar 10,82 persen dengan realisasi sebesar Rp 828,91 miliar dan masih didominasi dari penerimaan Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp816,83 miliar.

Penerimaan Pabean Memenuhi Target

Selanjutnya, penerimaan Pabean memenuhi target walaupun terkontraksi sebesar 21,07 persen, yang disebabkan penurunan penerimaan Bea Masuk BC 2.5 yang sifatnya insidental dan terbatas mengingat tujuan utama pemberian fasilitas fiskal untuk usaha tujuan ekspor.

Sedangkan kinerja penerimaan Cukai Hasil Tembakau (CHT) masih dalam kategori stabil meskipun terkontraksi sebesar 10,72 persen dengan realisasi sebesar Rp 816,83 miliar atau 100,16 persen dari target. 

Kontraksi di sektor CHT ini terjadi karena pergeseran produksi rokok sigaret kretek tangan dari nilai cukai yang lebih tinggi menjadi nilai cukai yang lebih rendah.

Penerimaan Cukai Etil Alkohol (EA) juga terkontraksi sebesar 62,87 persen yang diakibatkan karena penurunan pemesanan EA di pabrik EA untuk tahun ini dibandingkan tahun lalu, serta adanya ketentuan baru terkait penilaian.

BACA JUGA : Layak Jadi Contoh Daerah Lain, Kemenpar Sebut Pengelolaan Wisata di Bantul Sudah Sangat Baik

BACA JUGA : Belum Rata Beberapa Wilayah, Pemkab Bantul Siapkan Anggaran Rp 61 Miliar Tingkatkan Kualitas Infrastruktur

Pertumbuhan Signifikan Penerimaan PNBP

Sementara itu, penerimaan PNBP sampai dengan 31 Desember 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 8,45 persen dengan realisasi sebesar Rp2,74 triliun atau 127,97 persen dari target Rp2,14 triliun. Pendapatan BLU tumbuh 8,5 persen dan mencapai 114,86 persen dari target APBN. 

Kenaikan ini didorong realisasi pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit, Jasa Pelayanan Pendidikan, Jasa Layanan Perbankan BLU, dan Pendapatan BLU dari Sewa Ruangan. PNBP Lainnya tumbuh 5,3 persen dan mencapai 212,12 persen dari target APBN. 

Pertumbuhan PNBP Lainnya ditopang dari Pendapatan Biaya Pendidikan, Penerbitan STNK, BPJS Kesehatan pada FKTL, dan Pendapatan Paspor.

"Kenaikan perpajakan ditopang oleh kenaikan aktivitas ekonomi, sehingga utilisasi dan upah tenaga kerja mengalami kenaikan. Selain itu, kenaikan pembayaran deposito tabungan, konstruksi, dan sewa atau pengalihan tanah bangunan juga ikut menyokong pertumbuhan kinerja perpajakan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogja.tribunnews.com