Rencana Penutupan Plengkung Gading Kraton Yogyakarta, Pedagang Alun-alun Kidul Minta Tetap Berjualan

Rencana Penutupan Plengkung Gading Kraton Yogyakarta, Pedagang Alun-alun Kidul Minta Tetap Berjualan

Salah satu pedagang di Alun-alun Kidul,Kraton Yogyakarta, berjarak sekira 100 meter dari Plengkung Gading yang diwacanakan akan ditutup. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Penghageng Kawedanan Hageng Datu Dana Suyasa Kraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi, menyebutkan akan ada uji coba penutupan Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya sebagai bagian dari Sumbu Filosofi.

Hal tersebut memicu keresahan para pedagang yang berjualan di kawasan Alun-alun Kidul (Alkid), yang kesehariannya mengandalkan kawasan yang tak jauh dari Plengkung gading itu.

Salah satu pedagang cilok, Doni, 39, mengakui kabar penutupan tersebut dari temannnya yang berjualan di  sisi selatan Alkid. Meskipun belum mendapatkan sosialisasi dari pihak terkait, dia berharap tetap berjualan di Alkid.

"Saya pasrah saja. Belum ada sosialisasi baru dengar (dari sesama pedagang). Mungkin cari tempat lain lagi kalau di sini ditutup," ujarnya saat ditemui di Alkid, Kota Yogyakarta, Rabu (22/1/2025). 

BACA JUGA : Kraton Yogyakarta Lakukan Penataan Lingkungan di Sisi Utara dan Selatan DIY

BACA JUGA : KHP Datu Dana Suyasa, Lembaga Setingkat Kementrian di Kraton Yogyakarta Mengurusi Penataan Tanah dan Bangunan

Dia menjajakan cilok di Alkid hampir sepuluh tahun, mulai jam 9 pagi hingga sekira jam 6 sore.  Dengan jam sembilan bekerja, dia memperoleh sekira Rp600 ribu per hari.

"Kalau kerugian pasti (ditutup), karena saya pencariannya di sini. Saya sudah jualan di sini sepuluh tahunan. Harapannya kalau bisa masih jualan di sini," tuturnya.

Sementara Asih, 42, pedagang minuman, telah berjualan selama 18 tahun di Alkid, mengaku tak mempermasalahkan penutupan Plengkung Gading, asalkan ia masih bertahan di Alkid.

"Ditutup tidak apa-apa, tapi diperbolehkan jualan, karena ini mata pencaharian kami, karena pemasukannya ini," katanyi. 

BACA JUGA :  Rawat Bumi, Kraton Yogyakarta dan Pemuda Lintas Agama Tanam Pohon Langka di Lereng Gunung Merapi

BACA JUGA : Pasca Pilkada 2024, Sri Sultan HB X Ajak Kerja Nyata dan Kolaborasi Budaya

Asih mengatakan, satu-satunya mata pencaharian di Alkid tersebut sehingga bisa membiayai anaknya sekolah hingga jenjang SMA.

"Harus diperbolehkan di sini. Yang penting kita diperbolehkan jualan," imbuhnyi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: