Rencana Penutupan Plengkung Gading Kraton Yogyakarta, Pedagang Alun-alun Kidul Minta Tetap Berjualan

Rencana Penutupan Plengkung Gading Kraton Yogyakarta, Pedagang Alun-alun Kidul Minta Tetap Berjualan

Salah satu pedagang di Alun-alun Kidul,Kraton Yogyakarta, berjarak sekira 100 meter dari Plengkung Gading yang diwacanakan akan ditutup. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id

Pedagang lainnya, Riatiningsih, 65, berharap masih bisa berjualan makanan dan minuman di Alkid. Ia sudah 20 tahun menjajakan jajanan di tempat tersebut.

"Saya sudah jualan turun temurun di sini. Saya juga dengar-dengar katanya mau ditata," ujarnyi. 

BACA JUGA : 605 Pedagang Teras Malioboro 2 Pindah ke Ketandan, Lokasi Lama Bakal Ditutup

BACA JUGA : 1.041 Pedagang Malioboro Tuntut Pemda DIY Libatkan Mereka Soal Proses Relokasi Lapak

Asih dan Riatiningsih sempat mengatakan ada pertemuan dari sejumlah anggota paguyuban pedagang Alkid. Namun belum merinci detail soal penutupan Plengkung Gading dan penataan pedagang.

"Semalam juga ada pertemuan, tapi belum ada pembahasan ditutupnya Plengkung," jelas mereka.

Sementara itu, pedagang angkringan, Ariyadi, 68, mengatakan hal serupa. Dia berjualan sejak tahun 1990 dan bisa membiayi anaknya hingga ke Perguruan Tinggi.

"Saya tidak setuju (ditutup jualan), menutup rejeki. Tapi bagaimana lagi, ini Kraton, monggo kerso (terserah)," imbuhnya. 

BACA JUGA :  Ditemui Jokowi di Kraton Kilen, Sultan HB X: Silaturahmi

BACA JUGA : Jokowi Bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kraton Yogyakarta Selama 1,5 Jam

Diberitakan sebelumnya, sebagai bagian dari upaya penataan sumbu filosofi Yogyakarta, Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya diwacanakan akan ditutup. Penutupan ini akan disertai dengan penataan para penggiat ekonomi di sekitar Plengkung Gading.

Penghageng Kawedanan Hageng Datu Dana Suyasa Kraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi mengatakan, uji coba penutupan belum bisa dipastikan kapan akan dimulai. Pihaknya masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut dengan Dinas PUPESDM DIY.

"Nah, itu (waktu uji coba) aku nggak tahu, dari PU (Pekerjaan Umum), nanti dari pihak Pemda DIY yang mengurus. Itu kan bagian dari sumbu filosofi dan harus ditutup," kata GKR Mangkubumi pada Selasa (21/01/2-25) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

GKR Mangkubumi memastikan bahwa para pedagang yang berada di sekitar lokasi itu tidak akan diusir sebab banyak masyarakat yang menggantungkan hidup di kawasan tersebut. 

BACA JUGA : Pasca Relokasi Pedagang TM 2, Pemda DIY Percepat Pembangunan Jogja Planning Gallery

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: