Es Dawet Mbah Hari; Rekomendasi Kuliner Pasar Beringharjo yang Digemari Wisatawan Lokal Maupun Luar Kota
Es Dawet Mbah Hari merupakan kuliner khas jogja yang dikenal dengan cita rasa yang autentiknya.--
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Es Dawet Mbah Hari adalah salah satu kuliner legendaris yang dapat ditemukan di kawasan Pasar Beringharjo, terletak di dalam area pasar tradisional ini, kuliner ini telah menjadi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Dawet, yang merupakan minuman khas Jawa berbahan dasar cendol dari tepung beras, santan, dan gula jawa cair, disajikan dengan tambahan es serut yang menyegarkan. Dikenal karena cita rasanya yang autentik dan cara penyajiannya yang sederhana namun penuh kenangan tradisional.
Warung sederhana ini telah melayani pelanggan sejak puluhan tahun lalu. Mbah Hari, sebagai pemilik dan peracik utama, terkenal dengan ramah tamah dan senyum hangatnya yang selalu menyambut para pelanggan. Meski lokasinya berada di dalam pasar yang ramai, Es Dawet Mbah Hari tetap menarik perhatian berkat rasa khas yang sulit ditemukan di tempat lain.
Salah satu alasan mengapa Es Dawet Mbah Hari begitu digemari adalah bahan-bahan yang digunakan selalu segar dan berkualitas. Cendol yang menjadi bahan utama dibuat langsung oleh Mbah Hari menggunakan tepung beras berkualitas tinggi. Teksturnya lembut, kenyal, dan memiliki rasa pandan alami yang khas. Gula jawa cair yang digunakan sebagai pemanis diproses secara tradisional, memberikan rasa manis yang tidak terlalu tajam namun kaya aroma karamel. Santan kelapa yang kental dan segar melengkapi perpaduan rasa, menciptakan harmoni sempurna dalam setiap gelas.
BACA JUGA : Rekomendasi Destinasi Kuliner Wajib di Gudeg Pawon yang Beroperasi pada Malam Hari
BACA JUGA : Krasikan; Rekomendasi Warisan Kuliner yang Kaya Nilai Budaya dan Sejarah di Yogyakarta
Keunikan lainnya dari Es Dawet Mbah Hari adalah penggunaan es serut, bukan es batu biasa. Es serut memberikan sensasi dingin yang lebih merata saat diminum, sekaligus menambah nostalgia karena cara penyajian tradisional ini jarang ditemukan di era modern.
Dalam satu porsi disajikan dalam mangkuk kecil atau gelas, lengkap dengan sendok dan sedotan. Pelanggan juga bisa meminta tambahan tape ketan hitam untuk memberikan rasa manis dan sedikit asam yang khas.
Harga Es Dawet Mbah Hari sangat terjangkau, dengan kisaran sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per porsi. Harganya yang ramah di kantong membuat minuman ini tidak hanya dinikmati oleh para wisatawan, tetapi juga oleh pedagang dan pengunjung setia Pasar Beringharjo.
Dengan harga tersebut, pelanggan bisa menikmati kesegaran dan kelezatan es dawet yang otentik, sekaligus merasakan nuansa pasar tradisional yang kental.
BACA JUGA : Bakmi Pentil; Kuliner Penuh Historis dan Budaya yang Melekat Bagi Masyarakat Bantul
BACA JUGA : Rekomendasi Kuliner; Cokelat Monggo Cocok untuk Buah Tangan Ikonik Jogja
Es Dawet Mbah Hari juga menjadi salah satu ikon kuliner tradisional yang melestarikan budaya minum minuman khas Jawa. Di tengah gempuran minuman modern seperti boba atau kopi kekinian, keberadaan Es Dawet Mbah Hari menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan kuliner lokal. Mbah Hari sendiri kerap bercerita kepada para pelanggan tentang tradisi membuat dawet yang telah dia pelajari sejak kecil dari keluarganya.
Lokasi strategis di Pasar Beringharjo juga menjadi salah satu daya tarik utama kuliner ini. Pasar Beringharjo merupakan salah satu destinasi wisata belanja di Yogyakarta yang terkenal dengan batik, kain tradisional, dan berbagai oleh-oleh khas Jogja. Banyak pengunjung yang sengaja mampir ke warung ini setelah berkeliling pasar untuk menikmati minuman dingin yang menyegarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: