Hari Pertama Makan Bergizi Gratis, Kantin Sekolah di Sleman Kurangi Jualan Nasi
Sugi Gunardi, penjual kantin SD Negeri Sindudadi Timur, Sleman, DIY, mengaku mengurangi jualan nasi hingga 40 persen, saat hari pertama program Makan Bergizi Gratis dimulai, Senin (13/1/2025).--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Ratusan siswa SD Negeri Sindudadi Timur, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, mulai mendapatkan program makan bergizi gratis (MBG) mulai hari ini, Senin (13/1/2025).
Meskipun demikian, program MBG berpotensi mempengaruhi penjualan di kantin sekolah, salah satunya penjual nasi di kantin SD Negeri Sindudadi Timur tersebut.
"(pengaruh) saya ndak apa-apa, karena ini program pemerintah toh, saya tetap mendukung," ujar Sugi Gunardi, penjual kantin SD Negeri Sindudadi Timur saat ditemui saat program MBG berlangsung.
Menurut Sugi, dengan adanya pogram MBG tersebut bisa berdampak langsung pada penjualannya, meskipun sebagian yang dijual merupakan titipan.
BACA JUGA : Program Makan Bergizi Gratis Digelar Perdana, Sasar 1.239 Siswa Sekolah di Sleman
BACA JUGA : Dapur Sehat SPPG Sleman Siapkan 3.000 Porsi, Ditargetkan Beroperasi 13 Januari 2025
"Ini kan titipan, secara langsung mungkin ya berpengaruh, karena anak-anak kan kenyang," katanya.
Di hari pertama program MBG tersebut, Sugi pun memilih untuk mengurangi jumlah porsi makanan berat seperti nasi.
"Biasanya kan ini ada nasi, jadi saya kurangi. Untuk percobaan hari ini juga kalau misalnya siang anak-anak tetap lapar, tetap kita sediakan," jelasnya.
Menu makanan nasi tersebut ia kurangi hingga 40 persen. Makanan berat yang ia jual biasanya nasi goreng, nasi kucing (angkringan) hingga spagetti.
BACA JUGA : Sebagian Wilayah Masih Belum Siap, Program MBG di Jogja Tetap Akan Terlaksana Hari Ini
BACA JUGA : Belum Ada Kejelasan Lanjutan, Pelaksanaan Program MBG di Bantul Batal Digelar Pekan Ini
"Hari ini kan percobaan, kalau besok tidak berpangaruh (jualan normal), anak-anak kan banyak kegiatan, mungkin sampai jam 14.30 pulangnya," tuturnya.
Sugi tak menutup kemungkinan tetap menambah menjual makanan berat, jika siswa masih merasa lapar saat jam istirahat siang atau siswa yang pulangnya hingga menjelang sore tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: