Terkait Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, Penjaga Kantin Merasa Khawatir Omzet Anjlok

Terkait Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, Penjaga Kantin Merasa Khawatir Omzet Anjlok

Suasana penjaga kantin SMPN 4 Jogja Pardi saat melayani siswa yang membeli-jogjapolitan.harianjogja.com-

Jika MBG benar-benar dilaksanakan nantinya, maka siswa bisa saja mengurangi alokasi uang jajan mereka untuk tidak membeli makanan berat. “Kalau khawatir itu ada yang namanya mata pencahariannya di kantin kami ngaruh, tetapi ya tetap dicoba lah,” ujarnya saat ditemui di SMPN 4 Jogja, Rabu.

Pardi mengatakan jam istirahat terbagi menjadi dua kali. Istirahat pertama pada pukul 10.15 WIB dan istirahat kedua pada 11.50 WIB.

BACA JUGA : Kota Jogja Alokasikan Rp105 Miliar, Disiapkan untuk Topang Makan Bergizi Gratis Selama 8 Bulan

BACA JUGA : Belum Ikut Program Makan Bergizi Gratis, Pemda DIY Pastikan Cukupi Kebutuhan Bahan Pangan

Dalam sehari setidaknya dia mampu menghabiskan hingga tiga dus mie instan kemasan gelas yang dibanderol dengan harga Rp6.000. Selain itu, dalam sehari Pardi juga mampu menjual 25 bungkus nasi kucing dan tiga papan tempe yang diolah menjadi gorengan.

Meski mengaku khawatir omzetnya turun, tetapi Pardi mengatakan dia akan tetap mencoba menjajakan dagangannya seperti biasa. “Ya, bagaimana lagi, nanti tetap dicoba,” katanya.

Masih di SMPN 4 Jogja, penjaga kantin lainnya, Mistri justru mengaku tenang saja dengan bergulirnya program MBG. Kantin yang dijaga oleh Mistri ini kebanyakan menerima produk kuliner titipan. Dia mengatakan, orang yang biasa menitipkan dagangannya pun tak keberatan dan akan tetap menitipkan dagangan di kantin.

Total ada 30 jenis makanan yang dijual. Mulai dari kue, makanan ringan, onigiri, hingga nasi bungkus. “Kalau dari saya sendiri rejeki kan dari yang Di Atas, tapi kalau mereka [orang yang menitip dagangan] masih mau menitip,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com